Tour de EnTeTe 2025

Pulau Flores: Zamrud di Sabuk Biru Nusa Tenggara  

Dari sini hingga Labuan Bajo di barat, Flores bagai untaian zamrud raksasa di hamparan biru lautan, terpahat oleh tangan vulkanik dan ilahi. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI TOUR DE ENTETE
GUNUNG INERIE - Wisatawan menikmati keindahan Gunung Inerie di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Naik ke ketinggian 1.639 mdpl di Ende, Danau Kelimutu memamerkan keajaiban geokimia: tiga kawah dengan air yang berganti warna (merah darah, hijau zamrud, biru langit) bagai mood ring raksasa. 

Kabut pagi, bahkan terkadang hingga petang, menyelimutinya dengan selubung mistis, menguatkan legenda sebagai tempat peristirahatan arwah leluhur.  

Ende masih menyimpan kejutan lain: Pantai Penggajawa. Di sini, hamparan batu hijau kebiruan (semi-precious stones) berkilauan bagai permata yang terserak, menciptakan simfoni visual saat ombak mengusap pantai. Sebuah laboratorium geologi terbuka yang memukau.  

Di ketinggian 1.100 mdpl, Bajawa adalah surga agro-kultural. Lereng Gunung Inerie (2.245 mdpl) diselimuti kebun kopi arabika vulkanik yang menghasilkan kopi dengan body anggun, keasaman seimbang, dan aroma cokelat-rempah yang menggoda. 

Kopi Bajawa yang terkenal itu berpusat, antara lain di sekitar kampung adat Gurusina dan desa Beiwali.

Sepuluh menit dari pusat kota, Desa Wawowae memagari kota Bajawa dengan hutan bambu raksasa yang luas. 

Rumpun bambu ini adalah benteng alami penahan erosi sekaligus sumber kehidupan, yakni untuk kerajinan tangan, bahan bangunan, dan rebung yang lezat.  

Gunung Inerie (2.245 mdpl) menjulang bak piramida alam. Saat senja menyapunya, ia menjelma menara emas yang menyala-nyala. 

Di sekitar kaki gunung terdapat kampung adat Bena, Gurusina, Belaraghi, kampung Tolelala, mata air belerang Malanage dan air terjun Ogi. 

Turun melalui jalan berkelok-kelok pendek ke Manggarai Timur melalui Wae Mokel, ada hamparan padang sabana yang luas, yang dikenal dengan Padang Mausui, Manggarai Timur. 

Dari perbatasan hingga Borong, kota Manggarai Timur, vegetasi berubah lebat oleh perkebunan kopi robusta, kakao, dan vanili. Kopi Colol menawarkan karakter kuat dengan sentuhan earthy dan cokelat gelap memikat.  

Ruteng, ibu kota Manggarai, menyambut dengan hawa dingin yang menyegarkan – dijuluki "kota terdingin Flores". Kabut pagi sering menyelimutinya hingga siang, menciptakan atmosfer kontemplatif.  

Pesonanya tak terlepas dari lingko – sawah berbentuk jaring laba-laba legendaris yang menjadi bukti kearifan pengelolaan air komunal.  Tak jauh dari sana, Wae Rebo.

Di Manggarai Barat, Cunca Rami menjulurkan tirai air setinggi 50 meter di tengah hutan tropis. 

Jeramnya menyimpan potensi canyoning, sementara ritual "Wae Tumbang" yang tersembunyi di balik cipratannya menambah dimensi spiritual.  

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved