Kota Kupang Terkini

Ruangan Rektor IAKN Kupang Masih Disegel Mahasiswa, Aktivitas Mahasiswa Berjalan Normal

Pantauan POS-KUPANG.COM, Rabu (6/8/2025), suasana lantai satu tempat ruang rektor berada dipenuhi beberapa kursi yang disusun

Editor: Eflin Rote
POSKUPANG.COM/ONONG BORO
Suasana ruang rektor buntut aksi penyegelan ruang rektor yang terjadi di lingkungan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang. Pagi ini, Rabu (6/8/2025) tepat pukul 09.25 WITA 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG —  Suasana ruang rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang masih tersegel buntut aksi protes yang dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Pantauan POS-KUPANG.COM, Rabu (6/8/2025), suasana lantai satu tempat ruang rektor berada dipenuhi beberapa kursi yang disusun menghalangi pintu masuk. Sebuah spanduk bertuliskan "SEGEL 05/08/2025 OLEH ORMAWA IAKN KUPANG" terbentang jelas sebagai simbol protes mahasiswa.

Ketika dikonfirmasi kepada salah satu dosen yang tengah bertugas, ia membenarkan jika rektor Dr. I Made Suardana sempat hadir pagi ini. Namun, karena ruangannya masih dalam kondisi tersegel, rektor langsung naik menuju lantai dua tanpa memasuki ruang kerjanya.

"Hari ini Pak Rektor sudah datang ke kampus, tapi beliau tidak masuk ke ruangannya karena masih disegel. Beliau langsung naik ke lantai dua," ungkap sang dosen yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, Rektor IAKN Kupang masih belum dapat ditemui untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai penyegelan tersebut.

Baca juga: Mahasiswa IAKN Kupang Segel Ruangan Rektor Pasca Rektor Pecat Warek

Sementara itu, aktivitas akademik di gedung Pascasarjana IAKN Kupang tetap berjalan seperti biasa. Beberapa mahasiswa terlihat mengikuti ujian tesis di sejumlah ruangan tanpa terganggu oleh aksi penyegelan yang berlangsung di lantai berbeda.

Aksi ini merupakan buntut dari ketegangan yang meningkat antara mahasiswa dan pihak rektorat, menyusul munculnya sejumlah kebijakan yang dinilai sepihak, termasuk pemberhentian tiga dosen yang menuai sorotan publik.

Mahasiswa menegaskan, penyegelan ini adalah bentuk simbolik tuntutan terhadap transparansi dan keadilan dalam pengambilan keputusan di tingkat pimpinan kampus. (uge)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved