Opini
Opini: Pesan Terkuat Rekonsiliasi dan Restorasi Reputasi Melalui Kongres Persatuan PWI
Tanpa stabilitas dan tegaknya marwah organisasi, PWI tidak akan bisa optimal menjalankan perannya sebagai organisasi profesi wartawan
Apakah mungkin pemilihan Ketua Umum akan dilakukan secara aklamasi melihat tajamnya konflik kepengurusan, bahkan sampai berkonflik di ranah hukum?
Jawabannya: Sangat mungkin. Selama pemilik hak suara menghendaki demikian. Plus Steering Committee (SC) membuka peluang dan ruang untuk itu.
SC tidak terjebak sekadar sebagai fasilitator kompetisi prosedural formalistik bertarungnya aktor-aktor utama konflik selama ini semata.
SC secara sengaja atau tidak, tidak boleh menutup peluang aklamasi melalui aturan pemilihan yang dirumuskannya.
Lantas, bagaimana skenario untuk membuka ruang aklamasi tersebut? Dan rumusan aturan SC seperti apa yang berpotensi menutup atau membuka peluang aklamasi?
Aklamasi, Stabilitas, dan Marwah Organisasi
Apakah benar aklamasi akan melahirkan stabilitas organisasi dan mengembalikan marwah organisasi PWI?
Apakah hanya aklamasi yang dapat menjamin itu? Bagaimana dengan transparansi dan akuntabilitas dalam pemilihan?
Peserta diskusi menilai aklamasi merupakan pilihan terbaik untuk menjamin stabilitas tinggi dan kembalinya marwah organisasi dibanding mekanisme yang lain.
Bukan berarti mekanisme lain pasti akan melahirkan instabilitas dan makin redupnya marwah organisasi PWI.
Aklamasi dipandang akan memberikan efek positif yang sangat kuat dan bersifat akumulatif dari banyak variabel. Aklamasi akan memberikan pesan restorasi moral organisasi yang juga sangat kuat.
Aklamasi menunjukan bahwa sudah tidak ada konflik berarti yang dapat mengganggu reputasi dan marwah PWI kedepannya.
Rekonsiliasi lahir batin sudah tercapai dan terwujud melalui Kongres Persatuan.
PWI sudah kembali solid dan siap kembali bersinergi menjalakan tupoksinya sebagai pilar keempat demokrasi untuk mewujudkan Indonesia jaya.
Disamping itu, aklamasi akam berdampak signifikan terhadap reputasi organisasi dan pengurus pada semua tingkatan, terutama terkait kemampuan mengelola konflik menjadi energi positif konstruktif.
Kongres PWI Persatuan
Hendry Ch Bangun
Zulmansyah Sekedang
Persatuan Wartawan Indonesia
aklamasi
Opini Pos Kupang
Opini: APBD Perubahan, Instrumen Korektif dalam Tata Kelola Keuangan Daerah |
![]() |
---|
Opini: Efisiensi TKD, Saatnya Daerah Berhenti Bergantung dan Mulai Kreatif Secara Fiskal |
![]() |
---|
Opini: Guru dan Tantangan Eksplorasi Diri |
![]() |
---|
Opini: Di Manakah Frans Seda yang Dulu Beken? |
![]() |
---|
Opini: Fenomena The Matthew Effect di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.