Sosok dan Profil

Sosok Sr. Fransiska Takene,CIJ,S.Psi: Mengabdi Total untuk Dunia Pendidikan Dasar

Salah satu lembaga pendidikan dasar yang berada di bawah Yayasan Bina Wirawan Perwakilan Kupang

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-DOK PRIBADI
SOSOK- Sosok Kepala SDK Santa Maria Assumpta Kupang, Sr. Fransiska Takene, S.Psi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Sosok Sr. Fransiska Takene CIJ, S.Psi di lingkungan SDK Sta Maria Assumpta Kupang bukan orang baru.

Berasal dari Komunitas CIJ, Sr. Fransiska Takene CIJ, S.Psi, dipercayakan menjadi Kepala SDK Sta Maria Assumpta Kupang

Salah satu lembaga pendidikan dasar yang berada di bawah Yayasan Bina Wirawan Perwakilan Kupang.

Kehadiran lembaga ini guna membentuk karakter ribuan anak di Kota Kupang, Ibu kota Provinsi NTT tanpa sekat lintas etnis, budaya dan agama.

Ketulusan hati, kesederhanaan hidup, serta komitmen terhadap pendidikan berbasis nilai iman dan kasih menjadikannya salah satu figur pendidik yang patut diteladani di Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Sosok Cornelis Frans Agripa, dari Jual Bensin Eceran hingga Jadi Pengusaha Properti

Lahir di Kupang pada 7 Agustus 1982, Sr. Fransiska merupakan anak dari pasangan Fransiskus Takene dan Jublina Ibu.

Ia tumbuh di tengah keluarga besar dengan delapan bersaudara. 

Ia menghabiskan masa kecilnya di lingkungan sederhana, yang membentuknya menjadi pribadi yang tangguh, rendah hati, dan penuh empati.

Riwayat Pendidikan dan Awal Panggilan Pendidikan dasarnya ditempuh di SDI Bello (1989–1995), dilanjutkan di SMP Negeri 7 Kolhua (1996–1998). 

Masa SMA dijalani berpindah-pindah, dimulai di SMA Negeri 2 Kupang (1999–2000) dan diselesaikan di SMA Beringin Kupang (2000–2001).

Baca juga: Sosok Adrianus Seran Kolik, Aktivis yang Kini Jadi Pimpinan Cabang BPR Danamas Betun

Dorongan kuat untuk memahami manusia secara lebih mendalam membawanya menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi di Universitas Surabaya dan tuntas di tahun 2013. 

Meski tidak menyandang gelar psikolog klinis secara resmi, pemahamannya tentang aspek psikologis sangat membantu dalam tugas-tugas pelayanan dan kepemimpinan pendidikan.

Pelayan pendidikan yang humanis sebagai kepala sekolah di SDK Santa Maria Assumpta, Sr. Fransiska menghadirkan pendekatan pendidikan yang berbeda. 

Ia percaya bahwa pendidikan bukan sekadar tentang prestasi akademik, tetapi juga pembentukan karakter, penguatan nilai-nilai spiritual, dan pengembangan potensi diri anak-anak secara utuh.

“Ketulusan adalah kunci kebahagiaan sejati,” demikian moto hidup yang selalu dipegangnya. 

Baca juga: Sosok Alfred Hotan, ASN Muda yang Jadi Sumber Cahaya di Tengah Tantangan

Moto ini bukan sekadar slogan, tapi benar-benar diwujudkan dalam setiap aspek pelayanannya.

Dari cara ia menyapa murid, menyelesaikan persoalan di sekolah, hingga memotivasi para guru untuk menjadi pendidik yang berhati.

Aktif di pelayanan sosial dan rohani selain di sekolah, Sr. Fransiska juga aktif sebagai pembicara dalam kegiatan rohani, pelatihan guru, dan pendampingan kaum muda. 

Ia sering diundang untuk membawakan materi tentang pendidikan karakter, komunikasi dalam keluarga, dan pentingnya keseimbangan psikologis dalam kehidupan modern.

Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan bahwa tantangan pendidikan saat ini bukan hanya kurangnya fasilitas.

Tetapi kurangnya ruang bagi anak untuk merasa dimengerti dan dihargai. 

Baca juga: Sosok Goris Batafor, Mengalirkan Hasil Tani NTT Langsung ke Meja Konsumen

“Pendidikan yang menyentuh hati akan membentuk manusia yang utuh,” ujarnya dalam satu sesi pelatihan guru baru-baru ini.

Sosok yang menginspirasi ketegasan, disiplin, namun juga kasih yang besar—itulah kombinasi nilai-nilai kepemimpinan yang membuat Sr. Fransiska dikagumi banyak pihak. 

Baik murid, guru, maupun orangtua melihat dirinya sebagai “Ibu yang penuh kasih dan pemimpin yang dapat diandalkan.”

Keteladanan Sr. Fransiska dalam dunia pendidikan adalah cermin dari pengabdian yang tidak hanya profesional, tetapi juga spiritual dan emosional. 

Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif, kehadirannya menjadi penyejuk dan inspirasi bahwa mendidik adalah panggilan suci yang harus dijalani dengan hati.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved