Prakiraan Cuaca

BMKG Peringatkan Ancaman Karhutla di Wilayah NTT Tetap Tinggi, Walau Hujan Masih Berpeluang Terjadi

BMKG Peringatkan Ancaman Karhutla di Wilayah NTT Tetap Tinggi, walau hujan masih berpeluang terjadi di beberapa daerah.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
KARHUTLA MASIH TINGGI - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lembata memadamkan kebakaran hutan dan lahan di gunung-Desa Muruona. BMKG Peringatkan Ancaman Karhutla di Wilayah NTT Tetap Tinggi, Walau Hujan Masih Berpeluang Terjadi. 

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan meningkat dalam sepekan ke depan.

Kondisi ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari skala regional hingga lokal, yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan awan-awan hujan dengan intensitas bervariasi.

Analisis kondisi iklim global menunjukkan ENSO dan Dipole Mode berada pada kategori netral. Meskipun demikian, nilai SOI yang positif (+7.5) mengindikasikan adanya aliran massa udara dari Pasifik yang menambah suplai uap air ke wilayah Indonesia, khususnya di bagian timur.

Secara regional, pantauan Outgoing Longwave Radiation (OLR), kombinasi antara gelombang ekuator Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan low frequency menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif yang signifikan, di akhir bulan Juli hingga awal Agustus di sebagian wilayah Sumatera, Jawa – Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) diprediksi terjadi dan memanjang dari Sumatra Selatan hingga Sumatra Barat, di Kep. Riau, di Selat Malaka, di Laut Andaman, dari Samudra Hindia Barat lampung hingga Barat Bengkulu, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, di Nusa Tenggara Barat, di Nusa Tenggara Timur, di Papua Selatan, dan dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat Daya.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau di Laut Andaman, Laut China Selatan, Samudera Hindia sebelah barat Sumatera, Laut Filipina, dan Samudra Pasifik utara Pulau Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai >25 knots di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Filipina, Samudra Hindia Selatan NTB hingga Barat daya Lampung, pesisir selatan Jawa, Laut Jawa, perairan Bali hingga NTB, Laut Maluku, dan Samudra Pasifik Timur Filipina, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di sekitar wilayah perairan tersebut.

Dengan memperhatikan kompleksitas dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan proaktif dalam mengantisipasi potensi cuaca signifikan seperti kekeringan dengan potensi kebakaran hutan dan lahan, meski di sisi lain perlu tetap diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah masing-masing selama sepekan ke depan.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kupang Selasa 29 Juli 2025, Akan Berawan Seharian

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 29 – 31 Juli 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Utara, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Angin Kencang: Pesisir Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat

Periode 1 – 4 Agustus 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved