Pemprov NTT Usul 8 DOB
Gidion Mbilijora Sebut UI Rekomendasi 7 Wilayah di Sumba Timur Menjadi Daerah Otonomi Baru
Upaya pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Sumba Timur sudah dimulai sejak tahun 1960.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Upaya pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Sumba Timur sudah dimulai sejak tahun 1960. Proses pemekaran masih tertahan akibat moratorium dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mantan Bupati Sumba Timur dua periode, Gidion Mbilijora mengatakan, berbagai dokumen penting seperti peta wilayah hingga batas desa sudah disiapkan lengkap.
Menurut Gidion Mbilijora, pemerintah daerah, Pemprov NTT, dan perwakilan NTT di DPR RI dan DPD RI perlu bekerja sama untuk menyuarakan kembali urgensi pembentukan DOB bagi kemajuan daerah.
Ia menjelaskan, sejak diwacanakan pembentukan DOB di Sumba Timur, sejumlah peneliti sudah turun untuk melakukan kajian dan petakan potensi wilayah.
Saat itu, lanjut Gidion, Universitas Indonesia (UI) merekomendasikan tujuh wilayah yang layak menjadi kabupaten. Meski akhirnya hanya tiga yang dilanjutkan.
Namun dia tidak menyebut tujuh wilayah dimaksud. Adapun tiga calon DOB yakni Sumba Selatan, Sumba Timur Jaya dan Pahunga Lodu.
“Saya bersama DPRD yang lalu sudah ke provinsi, sudah juga dapat persetujuan gubernur dan DPRD, kita sudah bawa sampai ke Jakarta, namun terkendala moratorium,” kata Gidion Mbilijora, Selasa (29/7/2025).
Proses pemetaan wilayah calon DOB juga didukung secara teknis oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di Cibinong.
Gidion menyebutkan, Sumba Timur menjadi kabupaten pertama yang menjalin kerja sama langsung dengan BIG dalam menyusun peta calon DOB.
Ia berharap Gubernur NTT bersama DPR RI dan anggota DPD RI asal NTT untuk bersuara ke pemerintah pusat terkait DOB ini hingga ke Presiden.
“Ya kita berharap anggota DPR dan DPD kita omonglah sedikit di sana. Kita butuh pemekaran memang,” katanya.
Gidion juga menyebut, Presiden Prabowo Subianto dinilai memahami konteks wilayah NTT, termasuk Sumba.
Ia juga menyinggung Hashim Djojohadikusumo yang beberapa kali mengunjungi Sumba.
“Saya kira Presiden memahami wilayah NTT. Termasuk Sumba. Pak Hashim Djojohadikusumo juga berulang-ulang datang ke Sumba,” tambahnya.
Gidion berharap, kedekatan itu bisa membuka jalan bagi percepatan DOB. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.