Siswa Keracunan Makanan Gratis

Siswa di NTT Keracunan, Sufmi Dasco Ahmad Minta Evaluasi Menyeluruh Makan Gizi Gratis

Sejumlah siswa siswi di Nusa Tenggara Timur (NTT) keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).

Editor: Alfons Nedabang
pos kupang
DASCO - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. 

Ada sekitar 140 siswa siswi dirujuk ke Rumah Sakit Mamami, RSUD SK Lerik, dan Rumah Sakit Siloam.

Baca juga: 200 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan Makanan, Dokter Sebut Korban Alami Gejala Sejak Senin Siang

"Sementara total keseluruhan siswa yang mengalami gejala diduga keracunan mencapai 200 orang. Saat ini, SMPN 8 Kupang memiliki 1.050 siswa," sebut Maria Roslin Lana, Selasa (22/7/2025).

Menurutnya, siswa siswi makan Makan Bergizi Gratis pada Senin (21/7). Makanan tersebut disiapkan penyedia Makanan Begizi Gratis.

Adapun menunya terdiri dari nasi, daging sapi, tahu, buncis, bunga pepaya, dan buah pisang. “Anak-anak makan sekitar pukul 10.50 Wita saat jam istirahat,” ujarnya.

Maria Roslin Lana mengatakan, pihak sekolah sebatas mendistribusikan makanan yang datang dari dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis.

“Kami hanya mencatat dan membagikan ke siswa. Pendistribusiannya dilakukan oleh wali kelas masing-masing, dan laporan soal makanan yang mulai tercium bau asam langsung masuk ke saya,” jelasnya.

Namun, sebagian besar siswa tetap mengonsumsi makanan tersebut. “Beberapa anak bilang, kami makan saja karena lapar Bu. Padahal dari pengakuan mereka, tahu dan sayurnya terasa asam.”

Setelah selesai jam sekolah, para siswa siswi pulang ke rumah masing-masing.

Pada Selasa (22/7) pagi, saat tiba di sekolah, kondisi para siswa memburuk. Mereka mengalami muntah, menceret, dan sakit perut hebat.

Kejadian ini muncul secara serempak. “Anak-anak datang ke sekolah sambil menangis dan mengeluh kesakitan. Ada yang langsung kami bawa ke UKS, tapi karena banyak yang parah, kami rujuk ke rumah sakit,” terang Maria Roslin Lana.

Baca juga: Ratusan Siswa Diduga Keracunan, 1.050 Porsi MBG di SMPN 8 Kota Kupang Batal Dikonsumsi

Terpisah, seorang guru SMAN 1 Tambolaka bernama Siprianus menjelaskan bahwa keracunan makanan terjadi pada Rabu (23/7) sekitar pukul 12.30 Wita.

"Siswa mengalami pusing-pusing usai menyantap makanan. Ada yang wajahnya memerah. Ada pula yang pingsan di kelas," ujar Siprianus.

Dia menyebut, siswa SMAN 1 Tambolaka korban keracunan makanan berjumlah sekitar 27 orang. 

Selain itu, lanjut Siprianus, ada korban berasal dari SMA Don Bosco dan SMK Negeri 2 Tambolaka. "SMA Negeri 1 Tambolaka paling banyak korban, ada sekitar 50 orang," sebutnya.

Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonnu Wulla menjenguk siswa siswi korban keracunan makanan di RS Caritas Weetabula, Rabu sekitar pukul 17.00 Wita.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved