Siswa Keracunan Makanan Gratis
200 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan Makanan, Dokter Sebut Korban Alami Gejala Sejak Senin Siang
Kepala SMP Negeri 8 Kota Kupang, Maria Th. Roslin L. Lana memperbarui jumlah siswa siswi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan dan Maria Selfiani Baki Wukak
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Kepala SMP Negeri 8 Kota Kupang, Maria Th. Roslin L. Lana memperbarui jumlah siswa siswi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis.
Berdasarkan data terbaru yang dihimpun pihak sekolah, ada sekitar 140 siswa siswi dirujuk ke Rumah Sakit Mamami, RSUD SK Lerik, dan Rumah Sakit Siloam.
"Sementara total keseluruhan siswa yang mengalami gejala diduga keracunan mencapai 200 orang. Saat ini, SMP Negeri 8 Kupang memiliki 1.050 siswa," sebut Maria Roslin Lana, Selasa (22/7/2025).
Ia menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, siswa siswi makan Makanan Bergizi Gratis pada Senin (21/7). Makanan tersebut disiapkan penyedia Makanan Begizi Gratis.
Adapun menunya terdiri dari nasi, daging sapi, tahu, buncis, bunga pepaya, dan buah pisang. “Anak-anak makan sekitar pukul 10.50 Wita saat jam istirahat,” ujarnya.
Maria Roslin Lana mengatakan, pihak sekolah sebatas mendistribusikan makanan yang datang dari dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis.
Baca juga: 18 Siswa SMPN 8 Kota Kupang Keracunan Makanan Dirawat di Rumah Sakit SK Lerik
“Kami hanya mencatat dan membagikan ke siswa. Pendistribusiannya dilakukan oleh wali kelas masing-masing, dan laporan soal makanan yang mulai tercium bau asam langsung masuk ke saya,” jelasnya.
Namun, sebagian besar siswa tetap mengonsumsi makanan tersebut. “Beberapa anak bilang, kami makan saja karena lapar Bu. Padahal dari pengakuan mereka, tahu dan sayurnya terasa asam.”
Setelah selesai jam sekolah, para siswa siswi pulang ke rumah masing-masing.
Pada Selasa (22/7) pagi, saat tiba di sekolah, kondisi para siswa memburuk. Mereka mengalami muntah, menceret, dan sakit perut hebat.
Kejadian ini muncul secara serempak. “Anak-anak datang ke sekolah sambil menangis dan mengeluh kesakitan. Ada yang langsung kami bawa ke UKS, tapi karena banyak yang parah, kami rujuk ke rumah sakit,” terang Maria Roslin Lana.
Pihak sekolah, lanjut Maria Roslin Lana, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Puskesmas Oesapa, serta dibantu mobil ambulans dan armada dari BPBD untuk mengantar anak-anak ke rumah sakit.
Baca juga: BBPOM Kupang Investigasi Keracunan Siswa SMPN 8, Sampel Makanan Segera Diuji
Maria Roslin Lana mengatakan, pihaknya sedang menunggu hasil investigasi Dinas Kesehatan dan BPOM Kota Kupang, termasuk pengujian terhadap sampel makanan yang dikonsumsi siswa.
“Kami berharap hasil uji bisa segera keluar agar semuanya jelas. Yang terpenting, anak-anak kami bisa pulih dan kembali belajar dengan aman,” katanya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.