TTS Terkini

Pemda TTS Gelar Musrenbang RPJMD Tahun 2025-2029

Kepala Bappeda Kabupaten TTS, Johannes Benu memberikan pemaparan materi RPJMD, kemudian di lanjutkan dengan sesi dialog. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
MUSRENBANG - Pemda TTS menggelar Musrenbang RPJMD Tahun 2025-2029 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Senin (28/7/2025) di Aula Mutis Kantor Bupati TTS
 
RPJMD ini merupakan penjabaran visi dan misi  Bupati dan Wakil Bupati TTS yang dilantik pada (20/2/2025). RPJMD ini juga merupakan upaya pemerintah mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten TTS tahun 2025-2045.

Hadir dalam Musrenbang ini Ketua DPRD Provinsi NTT, Ir. Emelia Julia Nomleni, Ketua DPRD Kabupaten TTS, Mordekai Liu, Wakil Ketua  DPRD Kabupaten TTS, Ketua Bapenperda, Ruba Banunaek, berserta anggota DPRD Kabupaten TTS. 

Turut hadir pula, Sesepuh Kabupaten TTS, Forkopimda, Lembaga Swadaya Masyarakat Mitra Pemda, Para Camat, Kepala Desa, Tokoh Agama, Perwakilan perumda Air minum, dan segenap pegawai pada lingkup kerja Pemerintah Kabupaten TTS. 

Baca juga: Pemda TTS dan Panitia Pemekaran DOB Amanatun Segera Konsolidasi

Kepala Bappeda Kabupaten TTS, Johannes Benu memberikan pemaparan materi RPJMD, kemudian di lanjutkan dengan sesi dialog. 

Ia menyampaikan penyusunan ini melewati beberapa tahapan. Setelah ini masih melakukan beberapa tahap untuk rancangan akhir RPJMD

"Catatan yang telah diusulkan telah kami masukan didalam dokumen ini. Dan kami sangat berharap untuk tanggapan, umpan balik terkait penyempurnaan," jelasnya. 

Adapun berdasarkan pemaparan yang disajikan dalam buku materi musrenbang RPJMD yang dibagikan, persoalan yang dihadapi di TTS seperti aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek daya saing daerah, dan aspek pelayanan umum. 

Salah satu yang menonjol adalah aspek geografi dan demografi yaitu dijabarkan kembali dalam enam poin meliputi tingginya nilai investiasi pada infrastruktur, meski begitu masih terdapat beberapa yang belom di akses masyarakat. 

Ada pula wilayah yang rawan bencana, tingkat pendidikan rendah di pedesaan, sehingga banyak pekerja yang keluar mencari pekerjaan diluar daerah, rendahnya pastisipasi politik, serta pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. (any) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved