NTT Terkini
DPRD NTT Gelar Rapat Gabungan Komisi Sikapi Persoalan MBG
Adapun dalam beberapa waktu terakhir, dugaan keracunan pada sejumlah siswa marak terjadi setelah mengonsumsi menu MBG.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat gabungan antar komisi untuk menyikapi persoalan Makan Gizi Gratis (MBG).
Adapun dalam beberapa waktu terakhir, dugaan keracunan pada sejumlah siswa marak terjadi setelah mengonsumsi menu MBG.
Menanggapi rentetan persoalan ini, DPRD NTT akan menggelar rapat membahas khusus mengenai masalah ini. Rapat itu dijadwalkan berlangsung, Senin(28/7/2025).
"Jam 11 di ruang rapat Kelimutu," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Rondo, Senin.
Sementara itu, Ketua Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT Kristoforus Loko juga membenarkan agenda tersebut. Namun, ia tidak mengetahui rapat itu akan melibatkan para penyedia MBG atau hanya sebatas internal DPRD NTT.
Anggota DPRD NTT lainnya, Yohanes Rumat mengaku rapat gabungan komisi itu dilaksanakan hari ini. Rumat mengirim jadwal pelaksanaan dua agenda DPRD NTT. Salah satunya, pembahasan program MBG.
"Sementara internal anggota," katanya ditanya perihal peserta rapat gabungan Komisi hari ini.
Sebagai informasi, para pengelola MBG di NTT hingga saat ini belum memberikan keterangan apapun ke publik. Dapur yang mengolah sajian MBG pun tertutup dari masyarakat.
Higienitas menjadi alasan SPPG menghindari perhatian masyarakat. Penerima MBG tidak tahu seperti apa model aktivitas di dapur. Penyedia akan mengantar MBG ke tempat penerima, di sekolah maupun Posyandu.
Di banyak tempat, termasuk di Kota Kupang, sejumlah SPPG atau vendor yang beroperasi nyaris tidak terlihat kegiatannya menyediakan makan untuk anak, ibu hamil hingga ibu menyusui.
Ketertutupan SPPG sering menjadi pertanyaan banyak orang. Sebab, kualitas ataupun keamanan dari suatu produk Pemerintah untuk masyarakat perlu dibuka agar tidak terjadi kecurigaan.
Baca juga: DPRD NTT Tegaskan Provinsi NTT Belum Siap Jalankan MBG, Pengelola MBG Sulit Dikonfirmasi
"Dapur rutan - lapas boleh kita datang lihat ini menunya, bahkan ada CCTV boleh dilihat semua orang. (Vendor) ini juga harus demikian," kata Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, Minggu (27/7/2025).
Sebagai informasi, dalam dua hari, ratusan siswa di sejumlah sekolah di NTT keracunan diduga setelah mengonsumsi MBG. Meski belum ada uji klinis, indikasi kuat keracunan mengartikan ke MBG
Darius melanjutkan, keterbukaan itu sangat penting karena itu menyangkut keselamatan anak-anak dan orang lain. Dia berkata, kejadian massal seperti ini akan sangat berimplikasi ke sektor lain.
Anakan Kelapa Merah Putih ditanam KUB Nelayan Angsa Laut Oesapa |
![]() |
---|
Film Dokumenter "SIE" Angkat Kisah Kehidupan dan Konflik Keluarga di Balik Perebutan Tanah |
![]() |
---|
Daging Ayam Jadi Menu MBG Favorit Siswa siswi SMP Negeri I SoE, Apa Alasannya |
![]() |
---|
Melki Laka Lena Beberkan Capaian Pembangunan Selama 6 Bulan jadi Gubernur NTT, APK dan APM Meningkat |
![]() |
---|
Imigrasi Atambua Pasang Badan Bersama BNPP Tutup Jalur Ilegal di Wilayah Perbatasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.