NTT Terkini

DPRD NTT Gelar Rapat Gabungan Komisi Sikapi Persoalan MBG

Adapun dalam beberapa waktu terakhir, dugaan keracunan pada sejumlah siswa marak terjadi setelah mengonsumsi menu MBG. 

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Sejumlah siswa SMPN 8 Kupang tengah terbaring di RSU Mamami Kupang akibat keracunan yang diduga dari menu MBG. Selasa, (22/7/2025). DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat gabungan antar komisi untuk menyikapi persoalan Makan Gizi Gratis (MBG). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat gabungan antar komisi untuk menyikapi persoalan Makan Gizi Gratis (MBG). 

Adapun dalam beberapa waktu terakhir, dugaan keracunan pada sejumlah siswa marak terjadi setelah mengonsumsi menu MBG

Menanggapi rentetan persoalan ini, DPRD NTT akan menggelar rapat membahas khusus mengenai masalah ini. Rapat itu dijadwalkan berlangsung, Senin(28/7/2025). 

"Jam 11 di ruang rapat Kelimutu," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Rondo, Senin. 

Sementara itu, Ketua Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT Kristoforus Loko juga membenarkan agenda tersebut. Namun, ia tidak mengetahui rapat itu akan melibatkan para penyedia MBG atau hanya sebatas internal DPRD NTT

Anggota DPRD NTT lainnya, Yohanes Rumat mengaku rapat gabungan komisi itu dilaksanakan hari ini. Rumat mengirim jadwal pelaksanaan dua agenda DPRD NTT. Salah satunya, pembahasan program MBG

"Sementara internal anggota," katanya ditanya perihal peserta rapat gabungan Komisi hari ini. 

Sebagai informasi, para pengelola MBG di NTT hingga saat ini belum memberikan keterangan apapun ke publik. Dapur yang mengolah sajian MBG pun tertutup dari masyarakat. 

Higienitas menjadi alasan SPPG menghindari perhatian masyarakat. Penerima MBG tidak tahu seperti apa model aktivitas di dapur. Penyedia akan mengantar MBG ke tempat penerima, di sekolah maupun Posyandu. 

Di banyak tempat, termasuk di Kota Kupang, sejumlah SPPG atau vendor yang beroperasi nyaris tidak terlihat kegiatannya menyediakan makan untuk anak, ibu hamil hingga ibu menyusui. 

Ketertutupan SPPG sering menjadi pertanyaan banyak orang. Sebab, kualitas ataupun keamanan dari suatu produk Pemerintah untuk masyarakat perlu dibuka agar tidak terjadi kecurigaan.

Baca juga: DPRD NTT Tegaskan Provinsi NTT Belum Siap Jalankan MBG, Pengelola MBG Sulit Dikonfirmasi

"Dapur rutan - lapas boleh kita datang lihat ini menunya, bahkan ada CCTV boleh dilihat semua orang. (Vendor) ini juga harus demikian," kata Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, Minggu (27/7/2025). 

Sebagai informasi, dalam dua hari, ratusan siswa di sejumlah sekolah di NTT keracunan diduga setelah mengonsumsi MBG. Meski belum ada uji klinis, indikasi kuat keracunan mengartikan ke MBG 

Darius melanjutkan, keterbukaan itu sangat penting karena itu menyangkut keselamatan anak-anak dan orang lain. Dia berkata, kejadian massal seperti ini akan sangat berimplikasi ke sektor lain. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved