Breaking News

Ende Terkini

Koperasi Merah Putih Bisa Pinjam Modal Hingga Rp 3 Miliar, Syaratnya Harus Begini

Kopdes Merah Putih yang baru saja diluncurkan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, tidak hanya akan mendapat dukungan dana

POS KUPANG/ALBERT AQUINALDO
KOPERASI MERAH PUTIH - Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang baru saja diluncurkan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, tidak hanya akan mendapat dukungan dana dari Danantara atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, tetapi juga diberikan akses pembiayaan dari bank-bank milik negara (Himbara). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE – Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang baru saja diluncurkan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, tidak hanya akan mendapat dukungan dana dari Danantara atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, tetapi juga diberikan akses pembiayaan dari bank-bank milik negara (Himbara).

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Ende, Yosep Benediktus Badeoda, dalam arahannya kepada para kepala desa usai mengikuti peluncuran nasional 80 ribu Kopdes Merah Putih secara daring dari Aula Garuda, Kantor Bupati Ende, berapa waktu lalu.

Menurut Yosep Benediktus Badeoda, dalam sambutan Presiden Prabowo menjelaskan, sumber pendanaan awal koperasi dapat berasal dari tiga sumber utama, yakni APBN, APBD, dan APBDes. 

Baca juga: Desa Tunggu Petunjuk, Bupati Flores Timur Harap Koperasi Merah Putih Tak Seperti Bumdes

Dalam tahap pembentukan badan hukum, Pemerintah Daerah (Pemda) juga turut berperan aktif dengan menanggung setengah biaya pengurusan akta notaris, bersama dukungan dana desa.

"Sudah disampaikan Bapak Presiden tadi bahwa anggaran awal itu bersumber dari APBN, APBD, dan APBDes. Artinya, dalam proses pembentukan badan hukumnya, Pemda sumbang setengah untuk pengurusan aktanya, dana desa juga seperti itu,” ujar Yosep Benediktus Badeoda.

Lebih lanjut, Yosep Benediktus Badeoda menjelaskan, setiap Kopdes Merah Putih diberi ruang untuk mengakses pinjaman modal usaha hingga Rp 3 miliar melalui bank-bank BUMN seperti Mandiri, BRI, BNI, dan BTN, dengan tenor pinjaman selama enam tahun.

“Setiap koperasi diberi ruang untuk pinjam ke bank BUMN. Bisa di Mandiri maupun BRI. Setiap koperasi dikasih maksimal Rp 3 miliar dengan jangka waktu enam tahun. Makanya pengurus harus benar-benar baik, karena itu uang harus dikembalikan,” tegas Yosep Benediktus Badeoda.

Dana pinjaman ini, lanjut Yosep Benediktus Badeoda, tidak hanya akan digunakan untuk modal awal usaha koperasi, tetapi juga untuk pembangunan infrastruktur pendukung, seperti gudang, pembelian mobil operasional, dan pembangunan gerai koperasi.

Baca juga: Dua Koperasi Merah Putih Kelurahan Kota Atambua Siap Beroperasi

“Ini kan usaha jualan, jadi harus cari keuntungan supaya bisa bayar pinjaman tadi. Makanya ini kerja berat dan harus berani. Pengurus juga harus benar-benar profesional. Pelatihan-pelatihan nanti akan difasilitasi oleh dinas terkait,” tambah Yosep Benediktus Badeoda.

Saat itu, Yosep Benediktus Badeoda juga mengingatkan para pengurus Kopdes Merah Putih di Ende agar tidak berbenturan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah lebih dahulu beroperasi. Menurutnya, kedua lembaga usaha ini bisa saling melengkapi.

BUMDes diarahkan untuk menjalankan jenis usaha tertentu, sementara Kopdes Merah Putih bisa fokus pada sektor perdagangan, seperti usaha sembako, apotek, dan usaha retail lainnya. 

Namun, Yosep Benediktus Badeoda mengakui bahwa sektor simpan pinjam akan sulit bersaing dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang sudah mapan.

Baca juga: LIPSUS: Ratusan Siswa SMPN 5 Tolak MBG, Tiga Sekolah di SBD Keracunan

“Kalau BUMDes kita arahkan ke usaha lain, sedangkan Kopdes Merah Putih bisa usaha sembako, bisa apotek, dan lain-lain. Tapi simpan pinjam pasti akan sulit bersaing dengan KSP yang sudah ada. Tapi jangan takut, mereka yang sudah nunggak di KSP pasti mau pinjam juga. Pengurus harus pintar-pintar lihat rekam jejaknya,” kata Yosep Benediktus Badeoda.

Menutup arahannya, Yosep Benediktus Badeoda mendorong para pengurus Kopdes Merah Putih untuk belajar dari koperasi kredit yang sudah bonafide dan mapan di wilayah Ende.

Menurut Yosep Benediktus Badeoda, tata kelola dan profesionalitas sangat penting agar koperasi bisa tumbuh sehat dan mandiri.

“Ini bukan tugas ringan. Tapi kalau dikelola dengan baik dan penuh tanggung jawab, Kopdes Merah Putih bisa jadi tulang punggung ekonomi desa,” pungkas Yosep Benediktus Badeoda. (bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved