Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Dapur Makanan Begizi Gratis di Tambolaka SBD Berhenti Beroperasi Pascasiswa SMA Keracunan
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gisi (SPPG) Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya menghentikan aktivitas dapur Makanan Bergizi Gratis.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gisi (SPPG) Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya menghentikan aktivitas dapur Makanan Bergizi Gratis.
Penghentian kegiatan masak memasak MBG selama dua hari, Kamis-Jumat (24-25/7/2025).
Keputusan ini diambil menyusul siswa SMA/SMK keracunan Makanan Bergizi Gratis pada Rabu (23/5).
Siswa korban keracunan makanan berasal dari SMAN 1 Kota Tambolaka, SMK 2 Kota Tambolaka dan SMK Don Bosco Weepangali.
Kepala SPPG Kota Tambolaka, Christian Chandra D. Lete Boro penghentian sementara bertujuan untuk memulihkan rekan-rekan kerja yang kaget mendengar kabar siswa keracunan MBG.
Selain itu, memberi ruang kepada Dinas Kesehatan dan Kepolisian yang sedang menangani persoalan ini.
"Mudah-mudah secepatnya selesai sehingga pihaknya beroperasi kembali. Tentu dengan pengawasan lebih ketat lagi," ujar Christian.
Baca juga: BREAKING NEWS: Siswa SMAN 1 Tambolaka Sumba Barat Daya Pingsan Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
Ia menyebutk, selama 7 bulan beroperasi berjalan aman dan lancar. Kejadian kemarin, merupakan peristiwa pertama kali terjadi dan mengkagetkan kita semua.
Christian berjanji melakukan evaluasi kegiatan dapur MBG agar lebih ketat sehingga persoalan serupa tidak terjadi lagi.
Ia menambahkan semua biaya perawatan dan pengobatan ratusan siswa SMA dan SMK keracunan di rumah sakit menjadi tanggungjawabnya.
"Yang penting anak-anak pulih dan sehat kembali. Soal biaya menjadi urusan saya," ujarnya.
Terpisah, Kepala SMKN 2 Kota Tambolaka, Katrina Manulangga mengatakan, tujuh siswanya keracunan Makanan Bergizi Gratis.
"Semua siswa sudah kembali ke rumah orang tua kemarin. Saya sendiri datang di rumah sakit untuk memastikan kondisi anak-anak baik-baik pasca mendapatkan perawatan. Syukur semua kembali pulih," ujarnya.
Ia menjelaskan, ada 44 kotak nasi untuk siswa siswi. Namun yang keracunan hanya tujuh orang karena sebagian besar membuang lauk ikan setelah merasa gatal saat makan. "Kalau banyak yang makan, pasti banyak pula siswa keracunan," kata Katrina.
Baca juga: Bukan Hanya di SMKN 2 dan SMAN 1 Kota Tambolaka, Siswa SMK Don Bosco Weepangali Juga Keracunan MBG
Katrina mengatakan, peristiwa ini memberi pelajaran agar ke depan lebih hati-hati. Setiap makanan yang datang, kita harus cek untuk memastikan keamanannya sebelum dibagikan kepada anak-anak.
Wakil Kepala SMK Don Bosco Weepangali, Bruder Alfridus Tena mengatakan, ada 36 siswa keracunan makanan.
"Sebenarnya jumlah siswa keracunan lebih banyak. Namun terhadap siswa yang tidak terlaruh parah keadaamnya diminta kembali ke rumah supaya bisa minum air kelapa," terangnya.
"Siswa yang kondisinya parah dilarikan ke Rumah Sakit Karitas sebanyak 4 orang, RSUD Redambolo 1 orang dan Puskesmas Radamata 7 orang. Kini, semua siswa sudah pulih," tambah Bruder Alfridus.
Ia meminta pengelola dapur MBG mengevalusi seluruh kegiatannya agar tidak menimbulkan hal serupa pada masa mendatang. (pet)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Makanan Bergizi Gratis
SPPG Kota Tambolaka
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
Dapur MBG
TribunBreakingNews
POS-KUPANG.COM
Kaji dan Cermati Program MBG di NTT, Ombudsman Minta SPPG Tidak Tertutup |
![]() |
---|
Kepsek SMPN 8 Kupang Ungkap Kondisi Siswa yang Keracunan MBG: Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
Orang Tua Siswa SMPN 8 Kupang: Lauk Makanan Bergizi Gratis Basi dan Berulat |
![]() |
---|
Bukan Hanya di SMKN 2 dan SMAN 1 Kota Tambolaka, Siswa SMK Don Bosco Weepangali Juga Keracunan MBG |
![]() |
---|
Bupati Ratu Wulla Minta Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Ratusan Siswa yang Keracunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.