NTT Terkini
Pemprov NTT Evaluasi Terhadap Empat BUMD
Evaluasi dipimpin Asisten 2 Sekda NTT Rita Wuisan dengan didampingi Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT, Selvy Nage.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) melakukan evaluasi terhadap empat badan usaha milik daerah (BUMD).
Evaluasi bertajuk Rapat Pembinaan BUMD Provinsi NTT itu digelar di Aula Ruang Rapat Asisten pada Rabu (23/7/2025).
Evaluasi dipimpin Asisten 2 Sekda NTT Rita Wuisan dengan didampingi Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT, Selfi H Nange, S.Sos.,M.Si.,M.Pub-Pol.
Sementara itu, hadir Pimpinan BUMD yakni Direktur Utama PT. Flobamor, Plt. Direktur Utama PT. Jamkrida, Direktur Utama PT. KI Bolok dan Perwakilan dari PT. BPD NTT, Kepala Dinas ESDM, Badan Pendapatan dan Aset Daerah, Kepala Biro Hukum Setda Provinsi NTT dan instansi terkait lainnya.
Rita Wuisan dalam arahannya menyampaikan bahwa Kegiatan Pembinaan BUMD tersebut dilaksanakan dalam rangka mendapatkan data dan informasi terkini terkait pengelolaan BUMD.
Pembinaan BUMD tersebut, juga sebagai jawaban atas catatan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri tentang pentingnya pengawasan dan pembinaan BUMD oleh pemerintah daerah dalam rangka menjaga kinerja BUMD yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD.
Sementara Selfi H Nange menyebut bahwa rapat itu dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja BUMD serta mendapatkan masukan terkait semua permasalahan dari BUMD, termasuk di dalamnya terkait berbagai keluhan baik masyarakat maupun para pekerja terkait tata kelola BUMD.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gelar RUPS Luar Biasa, PT Jamkrida NTT Berhentikan Dua Direksi

Rapat pembinaan BUMD tersebut juga berupaya mengelaborasi target dan strategi BUMD dalam rangka memberi kontribusi target PAD sebesar Rp 2,8 triliun.
Plt Dirut PT Jamkrida, Dr. Fritz Fanggidae menyampaikan bahwa pada triwulan II tahun 2025, realisasi laba mencapai 51,81 persen atau sebesar Rp 4.393.308.337 dari target laba Rp 8.479.500.000.
Dia mengatakan, pada tahun 2024 lalu, realisasi dividen (tahun buku) kepada pemerintah provinsi sebesar Rp 7.483.845.063,-
Selanjutnya perwakilan PT. BPD NTT, Christofel Adoe dalam presentasi kinerja Bank NTT menyampaikan bahwa, hingga Mei 2025 pertumbuhan penyaluran kredit 2,30 persen (yoy) posisi modal pemerintah Provinsi NTT sebesar 24,84 persen .
Sementara Direktur Utama PT Flobamor, Y. Irawan Rayon menyampaikan bahwa PT Flobamor terus meningkatkan kualitas SDM pengelola dan terus membuka ekspansi bisnis baru dengan terus mengembangkan kerjasama dengan usaha bisnis lain.
Sedang Dirut PT KI Bolok, Tony Antariksa Dima menyampaikan bahwa PT KI Bolok mengalami hambatan terbesar yakni terkait legalitas lahan. Hal ini, kata dia, sangat mengganggu iklim investasi di KI Bolok.
Dia menyampaikan, PT KI Bolok juga terkendala dengan pengurusan Surat Izin Usaha Kawasan Industri (SIUKI).
Rapat Evaluasi Pengelolaan BUMD itu merekomendasikan beberapa poin. PT. Flobamor sebagai BUMD milik provinsi agar terus melakukan inovasi dan berekreasi mencari pasar-pasar usaha baru.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.