Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 20 Juli 2025, 'Memilih Bagian yang Terbaik'

Penginjil Lukas hari ini melaporkan bahwa Yesus sedang mengunjungi para sahabatNya yakni Marta dan Maria

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN KATOLIK- RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 20 Juli 2025 

Oleh : RP Jhon Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Minggu 20 Juli 2025 Hari Minggu Biasa XVI dari RP Jhon Lewar SVD merujuk pada Bacaan I: Kej 18:1-10a Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5 Kol 1:24-28m Injil Luk 10:38-42, Warna Liturgi Hijau.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus

Ada sepasang suami istri super sibuk. Keduanya bekerja di perusahaan yang berbeda. Keduanya terlalu tenggelam dalam kerja dan duit sehingga lupa mengurus putra tunggal mereka. 

Pasutri ini jarang memiliki waktu untuk tinggal bersama putra mereka. Bangun pagi pergi ke tempat kerja,
anak belum bangun tidur. Pulang rumah, anak sudah tidur lelap. Anaknya hampir tidak bertemu dan digendong oleh ayahnya dan ibunya.

Anak diberi uang, dan banyak barang mainan. Orang tua berpikir bahwa itu adalah tanda kasih dan pelayanan mereka. Masalahnya adalah anak ini tidak merasakan kehadiran orang tuanya. 

Ia tidak akrab dengan orang tua sendiri tetapi dengan pembantu dan orang lain. Kesibukan mencari harta duniawi, memberi uang dan barang-barang mainan bukanlah jaminan untuk membahagiakan sesama. Hal yang terpenting adalah kehadiran yang terus menerus di dalam diri sesama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 20 Juli 2025: Duduk Dekat Kaki Tuhan

Penginjil Lukas hari ini melaporkan bahwa Yesus sedang mengunjungi para sahabatNya yakni Marta dan Maria. Kedua perempuan ini memiliki saudara bernama Lazarus. Mereka tinggal di Bethania. 

Setiap kali berkunjung ke Yerusalem, Yesus dan para muridNya pasti mengunjungi mereka. Kedua perempuan ini mengambil peran yang berbeda-beda. Marta memilih jalan, sibuk dengan perkara-perkara duniawi. 

Dia sibuk dengan urusan dapur: apakah sudah cukup dengan kopi, gula, teh, apakah dalam memasak sudah ada garam atau belum. Marta sibuk mempersiapkan makanan untuk Yesus. Yesus harus dilayani dengan baik.

Tapi dalam kesibukan itu, Marta mengomel dan mengeluh kepada Yesus karena tidak menyuruh Maria saudarinya ikut terlibat dalam mempersiapkan makanan. Sedangkan Maria, memilih jalan yang tepat. 

Maria mendekati kaki Yesus dan mendengarkan pengajaranNya. Maria mendapat berkat Tuhan dan
mengalami sukacita kehidupan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik : Pelayanan yang Menjiwai Sabda Tuhan dalam Pelayanan

Dia bangkit dari keterpurukan, rasa sedih karena kematian saudaranya Lazarus. 
Maria merasa terhibur, diteguhkan meskipun situasi sangat memprihatinkan kehidupan keluarga.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kita hidup dalam suatu zaman yang serba sibuk dan memaksa kita untuk sibuk terus. Namun justru di zaman yang serba sibuk inilah, kita memerlukan suatu keseimbangan antara nilai rohani dan jasmani; antara aktivitas dan waktu untuk Tuhan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved