manggarai terkini
Dua Ritual Adat Perkawinan di Manggarai Bakal Didaftarkan Stevi Harman ke PBB
Anggota DPD RI, Stevi Harman mendorong upaya pendaftaran ritual perkawinan adat Manggatai, yakni Wagal dan Pentang Pitak untuk didaftarkan ke PBB
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, RUTENG – Anggota DPD RI, Stevi Harman mendorong upaya pendaftaran ritual perkawinan adat Manggatai, yakni Wagal dan Pentang Pitak untuk bisa didaftarkan ke Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal ini disampaikan Stevi Harman, dihadapan keluarga dan masyarakat pada acara perwakinan adat Wagal antara dirinya bersama Mario Pranda, politisi muda tersebut. Acara ini berlangsung di Natas Todo-Lukup, Kecamatan Satar Mese Utara, Manggarai.
Didampingi suaminya, Stevi Harman mengatakan, tujuan didaftarkan ritual adat tersebut ke PBB agar tidak mudah diklaim daerah lain.
Baca juga: FEATURE: Polisi dan Penggalan Litani Kaum Difabel dari Perbatasan
Selain itu, hal ini dilakukan untuk bisa mempromosikan adat budaya dan mendatangkan banyak wisatawan sehingga akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manggarai.
“Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab anak-anak Manggarai atas perintah leluhur untuk terus mewariskan budaya Manggarai,” kata Stevi Harman.
Lebih lanjut Stevi Harman menjelaskan alasan pendaftaran adat budaya itu ke PBB.

“Acara ini menjadi spesial di mata dunia sehingga banyak wisatawan yang datang sehingga pasti ende/ ema, ase/ kae jadi sejahtera, dan terakhir ini jangan lupa itu juga perintah dari leluhur kita semua, neka hemong bate dise ame, serong dise empo, tanggungjawab semua anak-anak Manggarai Raya untuk melestarikan budaya kita," ujar Stevi Harman, disambut tepuk tangan dari keluarga dan masyarakat yang hadir.
Dalam ritual Cikat Kina Wagal Kaba, Mario Pranda-Stevi Harman itu juga dilakukan pentas tarian caci khas budaya Manggarai.
Bertindak sebagai meka landang atau tamu dari Pogo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), kampung kelahiran politisi muda juga anak dari mantan Bupati Feliks Pranda itu.
Sedangkan tuan rumah Lukup kampung dari ayah Stevi Benny Kabur Harman atau BKH anggota DPR RI.
Usai tari Caci, Stevi Harman menyampaikan terima kasih kepada seluruh para pemain caci yang telah memeriahkan pesta pernikahan adat keduanya.
Baca juga: FEATURE: Polisi dan Penggalan Litani Kaum Difabel dari Perbatasan
Kemudian, keduanya bersama keluarga besar menggelar pesta budaya itu juga sebagai bentuk mengangkat budaya Manggarai, apalagi dirinya merupakan pejabat publik dan juga bagian dari keluarga Manggarai.
"Yang saya mau katakan adalah para pemain caci itu kalian pahlawan budaya. Mantap, keren," ujar Stevi Harman.
Ekali lagi, Stevi Harman mengemukakan alasan dan komitmennya.
“Saya, dan kak Mario lakukan ini adalah bentuk dari tanggungjawab kami sebagai keluarga Manggarai dan juga sebagai pejabat yang ende/ema, ase/kae semua (bapak/mama/adik/kakak semua) pilih untuk memberikan kami tanggungjawab sebagai pejabat publik. Salah satunya kami berusaha mengangkat budaya Manggarai, menjadi tingkat yang lebih spesial lagi," ujar Stevi Harman.
Agus Kabur, tokoh adat sekaligus kakak kandung BKH, kepada Pos Kupang, menjelaskan , acara adat Wagal merupakan pesta perkawinan adat Manggarai. Dalam adat Wagal ini ada ritus Cikat Kina Wega Kaba.
Adapun hewan adat yang disembelih dalam acara perkawinan adat ini, terang Agus berupa seekor ayam jantan putih, seekor babi dan seekor kerbau.
Baca juga: FEATURE: Galeri Alekot Berdayakan Penenun di TTS Siapkan Kain Tenun Jelang Tahun Ajaran Baru
Ketiga ekor hewan ini harus benar-benar ada dan ditunjukkan kepada seluruh keluarga besar termasuk leluhur penjaga kampung dan compang natas untuk mengetahuinya bahwa benar-benar ada dalam acara Cikat Kina Wega Kaba.
"Cikat dan wega itu sembelih kepala hewan. Ini mempunyai simbol bahwa anak kita perempuan (Stevi) diserahkan secara iklas dan total baik secara adat istiadat maupun tradisi sehingga dipisahkan tidak hanya secara fisik juga secara adat pun dipisahkan untuk diserahkan ke pihak keluarga anak Wina (Mario)," terang Agus.
Untuk menandakan itu juga, terang Agus, darah dari ayam (ayam torok) itu dioleskan kepada kaki kedua pengantin sebagai sumpah untuk tetap bersatu sampai seumur hidup.
"Acara adat ini sangat sakral sama nilainya dengan janji setia perkawinan, kekuatan inspiratif moralnya itu lebih tinggi karena ini menyangkut keseluruhan keluarga dari Kampung (beo)," ujarnya.

Acara pernikahan Adat ini dihadiri oleh BKH bersama istri Maria Goreti Ernawati serta keluarga besar anak rona Stevi dari Manggarai dan Maumere, Kabupaten Sikka, dan ibu Kandung Mario, Elsye Pranda bersama keluarga besar anak wina dari Pogo, Kabupaten Manggarai Barat.
Hadir juga Bupati Mabar Edistasius Endi, Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit, Kapolres Manggarai, AKBP Hendri Syaputra, Dandim Manggarai Letkol Inf Budiman Manurung, Kajari Manggarai Fauzi, pimpinan dan pengurus partai Demokrat bersama para anggota DPRD dari partai Demokrat dari Manggarai, Matim, dan Mabar, serta undangan lainya. (rob)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Dirut PT-PAF Kunjungi Dandim 1612 Manggarai Bicarakan Hal Ini |
![]() |
---|
Polres Manggarai Peringati Hari Juang Polri Tahun 2025 |
![]() |
---|
Murid dan Guru SMPN 4 Langke Rembong Tanam Daun Bawang, Saat Panen, Bupati Beri Pesan Haru |
![]() |
---|
HUT RI ke-80, 147 Narapidana Rutan Ruteng Terima Remisi Umum dan Dasawarsa |
![]() |
---|
Tersangka Korupsi Pembangunan Gedung Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Ruteng Terancam Penjara 20 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.