NTT Terkini
Wakil Gubernur NTT Minta UPT Samsat Tingkatkan Akurasi Data Pajak
Adapun target PAD NTT pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 2,8 triliun. Target ini dinaikkan dari sebelumnya Rp 1,7 triliun.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma meminta UPT Samsat agar memperkuat data objek pajak agar lebih akurat hingga menambah inovasi.
Langkah itu untuk mendorong daya ungkit pendapat asli daerah (PAD) guna mencapai target PAD yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, salah satunya melalui optimalisasi pajak kendaraan bermotor (PKB).
Adapun target PAD NTT pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 2,8 triliun. Target ini dinaikkan dari sebelumnya Rp 1,7 triliun.
"Tidak boleh ada pungli (pungutan liar), layani sesuai prosedur dan jangan persulit warga masyarakat yang datang. Karena mereka yang datang tentu punya niat baik untuk bayar pajak, apalagi kalau mereka tinggalnya jauh. Jadi harus dilayani dengan baik,” katanya, Sabtu (19/7/2025).
Mantan Kapolda NTT ini mendorong adanya penguatan data. Hal itu agar bisa diketahui total objek pajak untuk setiap wajib pajak. Sehingga, petugas di Samsat, khususnya bisa mengetahui secara pasti PAD yang bersumber dari kendaraan.
“Kalau kita bisa punya data yang akurat, data setiap wajib pajak dengan kepemilikan berapa objek pajaknya, tentu hal tersebut bisa kita maksimalkan untuk genjot penerimaan pajak kita. Bahkan bisa lampaui target yang ditetapkan. Oleh karena itu, buat sistem pendataan yang bagus,” katanya.
Purnawirawan Polri itu juga meminta agar sinergitas setiap UPT Samsat dan Pemerintah setempat. Kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan penerimaan pajak kendaraan bermotor pun meningkat ditahun-tahun yang akan datang.
Baca juga: Hubertus Mani Resmi Jabat Kabid Pajak dan Retribusi Daerah Bapenda Kota Kupang
“Jika mau hasil yang kita inginkan meningkat, terutama kesadaran wajib pajak meningkat, sudah jadi keharusan Kepala UPT Samsat bersama jajarannya untuk bersama mencari terobosan-terobosan, strategi dan inovasi, baik melalui 'jemput bola' langsung door to door, juga optimalkan media yang ada. Lakukan itu dengan kerja keras dan kerja cerdas,” ujarnya.
Johni Asadoma juga menanggapi laporan kendala yang dialami terkait kendaraan-kendaraan yang dijual ke luar NTT dan kendaraan yang rusak hingga tidak bisa digunakan tanpa laporan yang jelas dari Wajib Pajak.
“Pikirkan bersama bagaimana caranya agar hal-hal tersebut diinventarisir sehingga kita juga punya data-datanya,” ujarnya.
Ia menekankan, semangat dan disiplin dari setiap perangkat di Samsat agar menggali berbagai sumber pendapatan. Potensi itu juga harus diikuti dengan data yang lebih komperhensif.
“Potensi pajak harus didata dengan baik, karena ini merupakan salah satu sumber PAD yang tentunya akan digunakan untuk mendukung pembangunan berbagai fasilitas bagi masyarakat NTT," katanya. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.