Belu Terkini

Chromebook Bantuan Pemerintah Tahun 2022 di SD Wekatimun Masih Berfungsi

Diketahui, pengadaan Chromebook tersebut digagas eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, sebagai bagian dari upaya digitalisasi pendidikan. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
KONDISI BAIK - Sebanyak 15 unit Chromebook bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI tahun 2022 masih dalam kondisi baik dan digunakan secara optimal di SD Wekatimun, Kota Atambua, Kabupaten Belu, Kamis (17/7/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Sebanyak 15 unit Chromebook bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI tahun 2022 masih dalam kondisi baik dan digunakan secara optimal di SD Wekatimun, Kota Atambua, Kabupaten Belu.

Diketahui, pengadaan Chromebook tersebut digagas eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, sebagai bagian dari upaya digitalisasi pendidikan. 

Kepala SD Wekatimun, Adolvina Lukas, menjelaskan bahwa bantuan tersebut diterima pada 1 September 2022 dalam satu paket lengkap. Selain 15 unit Chromebook merek Axioo, sekolah juga menerima 1 unit laptop Advan Harvard, 1 unit proyektor Infocus IN114XV dan 1 unit Axioo USB-C to VGA-HDMI connector.

“Semua perangkat bantuan itu masih sangat layak pakai dan dimanfaatkan maksimal untuk kegiatan ujian dan pembelajaran digital di sekolah,” ujar Adolvina, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: Wabup Belu Minta Validasi Data Penerima Bantuan Pangan Harus Tepat Sasaran

Ia menyebutkan, seluruh Chromebook tersebut disimpan secara terpusat di sekolah dan hanya dikeluarkan saat digunakan. Para guru dan siswa yang memakai perangkat itu telah diberikan akun masing-masing untuk akses.

“Kami gunakan saat UNBK dan ujian semester. Tapi karena jumlahnya hanya 15, sementara satu kelas bisa mencapai 28 hingga 32 siswa, jadi kami harus atur penggunaan secara bergiliran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Adolvina menuturkan bahwa mayoritas siswa SD Wekatimun berasal dari keluarga kurang mampu.

Oleh karena itu, keberadaan bantuan perangkat TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) seperti Chromebook ini sangat membantu proses belajar mengajar.

Ia berharap ke depan pemerintah bisa menambah jumlah perangkat agar pembelajaran berbasis digital bisa merata di semua kelas.

“Kalau bisa ke depan bukan cuma 15 unit, karena siswa kami 416 orang. Setidaknya mulai dari kelas 3 sampai kelas 6 itu sudah bisa punya perangkat masing-masing di kelas, dan idealnya juga ada lab agar pembelajaran makin efektif,” tuturnya.

Adolvina juga menyinggung kondisi di sekolah-sekolah lain, terutama di daerah pedesaan dan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), yang meskipun menerima bantuan serupa, namun belum dapat memanfaatkannya karena terkendala listrik dan jaringan internet.

“Kalau ada sekolah yang belum punya akses listrik, alangkah baiknya pemerintah juga bantu dengan genset atau alat pendukung energi lainnya. Percuma dapat Chromebook tapi tidak bisa digunakan,” katanya.

Ia menambahkan, pelatihan keterampilan penggunaan TIK untuk guru juga sangat penting agar proses integrasi teknologi dalam pembelajaran berjalan optimal. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved