NTT Terkini
Pendidikan Tinggi NTT Harus jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan SDM Unggul
Pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan daerah.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof Adrianus Amheka menyebut pendidikan tinggi hendaknya tidak saja mencetak lulusan.
Lebih dari itu, perguruan tinggi harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan penguatan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Dia menekankan pentingnya transformasi kebijakan pendidikan tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam Rapat Koordinasi Program Konsorsium Perguruan Tinggi (KPT) Kosabangsa dan KKN Tematik “GENTASKIN” (Gerakan NTT Tuntas Stunting dan Kemiskinan) Tahun 2025, Senin, (14/7/2025), ia menegaskan peran penting perguruan tinggi.
Kata dia, pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan daerah, terutama dalam upaya menanggulangi masalah sosial dan kemiskinan di NTT.
“Pendidikan tinggi bukan hanya mencetak lulusan, tetapi juga menjadi simpul pertumbuhan ekonomi dan penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul,” katanya di Hotel Harper Kupang.
Lewat program KPT Kosabangsa dan KKN Tematik “GENTASKIN”, LLDIKTI Wilayah XV berkomitmen untuk mendukung pembangunan daerah tertinggal di NTT, yang meliputi Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Belu.
Program-program ini tidak hanya akan mengoptimalkan potensi akademik, tetapi juga memberikan solusi nyata untuk masalah sosial yang dihadapi masyarakat.
Baca juga: LLDIKTI Wilayah XV Catat ada 43 Perguruan Tinggi Swasta di NTT Telah Terakreditasi
Baca juga: Universitas San Pedro dan Citra Bangsa Dukung Akses Pendidikan Tinggi di NTT
Prof. Adrianus memaparkan tiga pilar utama yang menjadi dasar transformasi pendidikan tinggi di wilayah LLDIKTI XV yakni pertama kualitas kontribusi SDM dan riset berdampak.
Dia berkata, LLDIKTI Wilayah XV akan mendorong perguruan tinggi untuk menghasilkan riset yang berdampak langsung pada masyarakat.
Riset ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah sosial, seperti kemiskinan dan stunting, yang masih menjadi tantangan besar di NTT.
Kedua, lanjut Prof Adrianus, kampus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Perguruan tinggi di NTT harus dapat berperan aktif dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan mempercepat pembangunan ekonomi di daerah.
"Kampus diharapkan menjadi tempat inovasi dan kolaborasi antara dunia akademik dan industri untuk menciptakan peluang ekonomi baru," katanya.
Kemudian yang ketiga adalah akselerator kebijakan strategis sektor Pendidikan Tinggi. Menurut dia, LLDIKTI akan memastikan, kebijakan pendidikan tinggi yang ada dapat diimplementasikan dengan efektif, dengan melibatkan pemerintah daerah dan mitra terkait, termasuk BUMN dan sektor swasta.
Prof. Adrianus menjelaskan, salah satu program strategis yang telah dijalankan adalah Kota Bangsa. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu dan teknologi dalam rangka membangun masyarakat yang lebih baik.
Program tersebut melibatkan perguruan tinggi, termasuk Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Nusa Cendana (Undana), dan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Dia mengatakan, LLDIKTI Wilayah XV memfokuskan pada daerah-daerah tertinggal di NTT yang masih menghadapi tantangan besar dalam pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
Dengan fokus pada tiga kabupaten dengan status daerah tertinggal, LLDIKTI berharap dapat mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi di NTT.

Program-program seperti KKN Tematik “Gentaskin” yang melibatkan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat, akan menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah kemiskinan dan stunting yang masih terjadi di beberapa daerah.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan solusi yang dibutuhkan,” kata Prof. Adrianus.
Program Gentaskin ini juga melibatkan mahasiswa dalam aksi nyata yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah tertinggal.
Prof. Adrianus menegaskan, LLDIKTI Wilayah XV dan seluruh mitra pendidikan tinggi berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi menuju Indonesia Emas 2045.
Fokus utama adalah memperkuat pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional.
Dia juga berharap agar semua pihak, baik pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sektor swasta, dapat bersinergi untuk mencapai tujuan ini.
Adanya berbagai program pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan kebutuhan sosial masyarakat, diharapkan NTT akan menjadi lebih maju, mandiri, dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global.
"Melalui komitmen dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, pendidikan tinggi di NTT dapat menjadi motor penggerak perubahan, mencetak SDM unggul, dan mewujudkan pembangunan yang merata di seluruh pelosok daerah," ujarnya. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.