Nagekeo Terkini

Baliho Aspirasi Masalah Tanah Dibongkar Anggota TNI AD, Warga Tonggurambang Nagekeo Marah

Namun ia berjanji dalam waktu dekat akan menyampaikannya kepada publik dengan mengundang masyarakat Desa Tonggurambang. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-UDIN
BALIHO - Puluhan baliho yang kembali dipasang warga Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sempat ditertibkan oleh anggota TNI AD dalam hal ini Kodim 1625 Ngada, Minggu (13/7/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MBAY - Ratusan warga Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur turun ke jalan, Minggu (13/7/2025) sore dan melakukan aksi protes pasca dibongkarnya puluhan baliho yang dipasang di sepanjang jalan di permukiman warga Tonggurambang.  

Baliho-baliho berupa aspirasi warga Desa Tonggurambang terkait polemik tanah bersama TNI AD itu dikabarkan dibongkar oleh beberapa anggota TNI AD dari Kodim 1625 Ngada. 

"Jadi tadi sore itu kita dikagetkan dengan informasi bahwa ada anggota TNI AD yang membuka baliho-baliho itu, ada anak-anak yang lihat, memang kejadiannya sepersekian detik saja bahkan sempat mengambil video tapi dari jauh, jadi saya ke depan jalan, karena sudah tidak ada orang jadi saya bilang ke keluarga besar Tonggurambang supaya pasang kembali saja," jelas Muhammad Dedi Ingga, salah satu warga Desa Tonggurambang saat dikonfirmasi TribunFlores.com, Minggu (13/7/2025) malam. 

Dijelaskan Dedi, baliho-baliho tersebut merupakan aspirasi warga Desa Tonggurambang yang ingin disampaikan kepada pemerintah dan lembaga DPRD Kabupaten Nagekeo serta semua stakeholder yang mempunyai kepentingan terhadap persoalan tanah Tonggurambang terutama TNI AD agar segera merespon masalah tersebut. 

Baca juga: Tinjau Bendungan Mbay, Gibran Bagi-bagi Buku Tulis untuk Pelajar di Rendu Butowe

"Tapi tidak ada yang merespon, sampai dengan hari ini tidak ada sama sekali dibukanya ruang dialog dengan masyarakat, malahan terkesan dibiarkan," tegas dia. 

Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan yang dikonfirmasi terpisah mengakui pembongkaran baliho-baliho yang dipasang warga Desa Tonggurambang oleh anggotanya. 

Menurut Letkol Czi Deny Wahyu, aspirasi warga Desa Tonggurambang melalui baliho-baliho tersebut dibolehkan namun tidak diperbolehkan melebihi wewenang hukum. 

"Kan mereka menuntut masalah tanah itu, tanah itu sertifikatnya atas nama TNI AD, saya selaku Dandim disini sebagai representasi perwira TNI AD yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab di wilayah, harusnya mereka (red: warga Tonggurambang) konfirmasi ke saya karena mereka yang punya kepentingan, dan aspirasi itu boleh dilakukan apabila tidak mendapatkan kejelasan, gimana mau jelas mereka konfirmasi ke saya aja belum," jelas Letkol Czi Deny Wahyu.

Upaya penertiban baliho-baliho itu, kata dia, untuk menghilangkan tindakan provokatif.

Baliho-baliho yang ditertibkan disimpan kembali di sekitar tempat pemasangan baliho-baliho tersebut. 

"Hanya diturunkan, sekarang kan dipasang lagi, tapi saya tidak tertibkan lagi, ini karena ada nama besar atasan saya, ada panglima saya, saya bertanggung jawab untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan ketertiban, sebenarnya silahkan kalau mau memberikan aspirasi tapi kita semua mempunyai saluran, kita punya cara dan hukum yang harus kita penuhi," tegas dia.

Ia juga mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi Pemkab Nagekeo, Polres Nagekeo, Kejari Ngada untuk mencari solusi penyelesaian masalah tanah Tonggurambang. 

"Kalau saya dialog dengan mereka, maka sudah pasti tuntutan mereka supaya tetap tinggal disitu, yang saya cari itu bukan itu, yang saya cari itu win win solution artinya masyarakat tidak dirugikan, TNI AD pun berjalan beriringan dengan mereka, jadi solusinya sedang saya diskusikan," kata Letkol Czi Deny Wahyu.

Pada kesempatan itu, Ia juga menyebut akan melakukan tiga tindakan dalam waktu dekat, sayangnya Letkol Czi Deny Wahyu tidak menyebutkannya secara gamblang tiga tindakan tersebut. 

Namun ia berjanji dalam waktu dekat akan menyampaikannya kepada publik dengan mengundang masyarakat Desa Tonggurambang

"Nanti ada waktu akan saya undang wartawan untuk konferensi pers dengan mengundang masyarakat Tonggurambang, saya akan mencarikan mereka solusi yang terbaik," kata dia. (bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved