Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 12 Juli 2025, "Barangsiapa Menyangkal Aku"

Setelah Yakub meninggal, saudara-saudara Yusuf takut bahwa Yusuf akan membalas dendam atas perbuatan mereka di masa lalu.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD
Hari Sabtu Pekan Biasa XIV
Sabtu, 12  Juli  2025
Bacaan I: Kej. 49:29-32;50:15-26a
Injil:  Mat. 10: 16-23

“Barangsiapa menyangkal Aku”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Dalam bacaan hari ini, kita dihadapkan pada tema kesetiaan dan pengakuan iman di tengah tantangan dan penganiayaan. Tema "Barangsiapa menyangkal Aku" mengajak kita untuk merenungkan seberapa jauh kita bersedia untuk mempertahankan iman kita kepada Kristus, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko dan kesulitan.

Dari bacaan pertama kitab Kejadian 49:29-32; 50:15-26a, kita membaca tentang pesan terakhir Yakub kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal. Ia berpesan agar mereka menguburkannya di gua Makhpela, di tanah Kanaan, tempat Abraham dan Sara, Ishak dan Ribka, serta Lea dikuburkan. Yakub ingin dimakamkan bersama leluhurnya di tanah perjanjian.

Setelah Yakub meninggal, saudara-saudara Yusuf takut bahwa Yusuf akan membalas dendam atas perbuatan mereka di masa lalu.

Namun, Yusuf meyakinkan mereka bahwa ia tidak akan membalas dendam, karena ia percaya bahwa Allah telah mengubah niat jahat mereka menjadi kebaikan. 

Kisah ini menunjukkan pentingnya kesetiaan pada tradisi dan iman keluarga, serta pengampunan dan rekonsiliasi. 

Sedangkan dalam Injil Matius 10:16-23, Yesus mengutus para murid-Nya untuk memberitakan Injil. Ia memperingatkan mereka bahwa mereka akan dianiaya, diserahkan kepada majelis-majelis agama, dicambuk, dan dibenci oleh semua orang karena nama-Nya.

Yesus menjanjikan bahwa Roh Bapa akan berbicara melalui mereka ketika mereka dihadapkan pada penganiayaan. Ia juga mengatakan, "Siapa bertahan sampai kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain."

Namun, Yesus juga memberikan peringatan yang keras: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga."

Yesus menekankan bahwa pengakuan atau penyangkalan kita terhadap-Nya di depan manusia akan menentukan bagaimana Ia akan memperlakukan kita di hadapan Bapa-Nya di surga. Ini menunjukkan betapa seriusnya panggilan untuk menjadi saksi Kristus dan konsekuensi dari pilihan yang kita buat .

Refleksi atas permenungan kita dari bacaan-bacaan yang ada adalah Kesetiaan pada Iman: Apakah kita setia pada iman kita, bahkan ketika kita menghadapi tantangan dan penganiayaan?

Apakah kita siap untuk membela kebenaran Injil, meskipun itu berarti kita akan dibenci atau ditolak oleh orang lain?

Pengakuan di Depan Manusia: Apakah kita mengakui Yesus di depan manusia, ataukah kita menyembunyikan iman kita karena takut akan penolakan atau penganiayaan? 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved