Sumba Timur Terkini
Lurah dan Kades Berharap Mahasiswa KKN Undana Bawa Hal Baru di Sumba Timur
Ia juga berharap mahasiswa mampu memberikan jalan keluar terhadap persoalan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang menggurita di kelurahan itu.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kabupaten Sumba Timur disambut baik oleh seluruh masyarakat di 12 kelurahan/desa penempatannya.
Para mahasiswa dijemput sejak tiba di Pelabuhan Waingapu pada Sabtu (5/7) sekitar pukul 23.00 Wita. Mereka pun langsung diarahkan ke rumah warga dan penginapan yang sudah disiapkan.
Kehadiran mahasiswa KKN Undana juga disambut dengan penuh harapan oleh kepala desa dan lurah. Mereka berharap, mahasiswa membagikan hal baru, ide, informasi, pengetahuan dan semangat kepada masyarakat. Terutama dalam membantu mengembangkan potensi yang ada di wilayah itu. Intinya, mereka berdampak.
“Kami berharap mahasiswa KKN membawa harapan baru, semangat baru, dan menjadi agen perubahan di kelurahan,” kata Plt. Lurah Malumbi, Elias Retang Wahangara kepada Pos Kupang, Rabu (9/7/2025).
Ia juga berharap mahasiswa mampu memberikan jalan keluar terhadap persoalan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang menggurita di kelurahan itu.
“Kita bersama-sama melakukan hal yang berarti ke depan,” ujarnya.
Lurah Lambanapu, Naomi Takandunu memberikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa KKN di kelurahannya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Undana yang menempatkan mahasiswa dengan disiplin ilmu yang berbeda. Kami sudah menerima adik-adik ini secara resmi di kantor kelurahan kemarin,” katanya saat diwawancarai Pos Kupang, Rabu (9/7).
Baca juga: Bupati Sumba Timur Imbau Tanam Pangan Lokal di Pekarangan Rumah dan Lahan Kosong
Belum lama bertemu, Lurah Naomi sudah memberikan kesan positif kepada para mahasiswa KKN. Ia menyebut mereka memiliki akhlak yang baik.
“Tiga hari pertama sudah bagus. Dari akhlak baik. Mereka bisa diajak kerja sama. Ketika saya telepon mereka responsif,” sebutnya.
Kelurahan Lambanapu lanjutnya, merasa beruntung. Mahasiswa yang datang dari latar belakang ilmu yang berbeda. Ada yang matematika murni, kimia murni, psikologi, administrasi bisnis, hukum, kesehatan masyarakat, dan teknik sipil.
Sebab itu, ia berharap ragam ilmu ini bisa terapkan dalam kolaborasi dan kerja program ke depan. “Semoga kolaborasi ini berdampak,” harapnya.
Kepala Desa Kuta, Ngiru Talumeha juga menyampaikan terima kasih kepada Undana atas penempatan mahasiswa KKN di wilayahnya. Para mahasiswa kini tinggal di rumah wisata milik desa.
Ia berharap kedekatan lokasi mahasiswa dengan objek wisata itu dapat membantu perkenalkan dan promosikan potensi wisata yang ada.
“Mereka sudah berkunjung ke rumah tangga di sini. Kami berharap ada kolaborasi yang baik dengan masyarakat di sini dan ada hal-hal baru yang mereka bawa,” katanya.
Ngiru juga mengaku merasa senang karena di antara para mahasiswa ada yang dari jurusan ilmu hukum. Ia berharap sekali mahasiswa tersebut dapat membantu menyusun peraturan desa tentang larangan penambangan pasir dan penertiban ternak di desanya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Hambapraing, Retang Pekuali.
“Terima kasih kepada Rektor Undana yang telah menempatkan mahasiswa di Desa Hambapraing,” ucapnya.
Retang mengungkapkan kerinduan mahasiswa KKN Undana hadir di desanya sudah lama.
Ia menceritakan masyarakat di desanya saat ini terkendala sumber daya manusia. Indeks pendidikan desa rendah. Ia berharap kehadiran mahasiswa dapat memberikan contoh pentingnya pendidikan.
Baca juga: Mahasiswa KKN Undana di Sumba Timur Disambut Baik dan Tuai Pujian
Ia juga menjelaskan, banyak potensi desa yang belum dioptimalkan di desa itu. Di bidang pertanian ada kacang tanah seluas ratusan hektar. Ada sorgum. Ada juga peternakan dan perikanan.
“Kami belum cukup sumber daya untuk memaksimalkan potensi ini,” akuinya.
Ke depan pihak Retang siap berkomitmen untuk mengadakan kontrak kerja sama dengan Undana agar desa Hambapraing selalu terima mahasiswa KKN Undana.
Sebelumnya, mahasiswa KKN Undana diakui telah meninggalkan jejak baik. Salah satunya adalah pengembangan dapur hidup yang hingga saat ini masih ada di desa itu.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Undana di Sumba Timur, Dominggus B. Osa mengatakan, mahasiswa melalui program KKN berkesempatan belajar secara langsung dari masyarakat dan mengenal lebih dekat karakter dan potensi daerah Sumba.
"Kami berharap kehadiran mahasiswa KKN menjadi berkat bagi wilayah Sumba Timur," kata Dominggus kepada Pos Kupang, Rabu (9/7/2025).
Dominggus menjelaskan, pada tahap awal mahasiswa akan melakukan survei di lokasi penempatan masing-masing. Berkunjung ke tingkat RT maupun RW.
Para mahasiswa akan mengidentifikasi potensi desa, permasalahan yang ada, kebutuhan masyarakat, serta ikut memperkuat kelembagaan desa.
Kemudian, hasil dari peninjauan tersebut akan dirangkum dan dibahas dalam rembuk warga bersama pemerintah desa.
Hasil rembuk akan digunakan untuk menentukan skala prioritas program yang akan dilaksanakan selama dua bulan ke depan.
“Kita fokus memetakan potensi dan permasalahan desa, melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat dan penguatan kelembagaan desa yang efektif terutama dalam menjalankan fungsinya,” jelas Dominggus B. Osa.
Ia melanjutkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi apa pun yang ada di desa dan kelurahan. Juga mendukung pengembangan desa yang kolaboratif.
Sebab itu, ia berharap program kerja KKN yang melalui rembuk warga dapat berjalan dengan lancar.
Jika ada program mendesak yang tidak bisa dilaksanakan selama masa KKN, jelas Dominggus, maka pemerintah desa bersama Undana dan perangkat daerah dapat menindaklanjutinya di waktu mendatang.
Hal ini sesuai dengan nota kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pengabdian kepada masyarakat berupa pembentukan desa binaan. (dim)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Suara dari Sumba Desak Revisi UU Kehutanan dan Sahkan UU Masyarakat Adat |
![]() |
---|
Cegah Timbun BBM Subsidi, Wabup Sumba Timur Terbitkan Surat Edaran |
![]() |
---|
Pemkab Sumba Timur Genjot Pajak dan Retribusi Capai Target di Akhir 2025 |
![]() |
---|
Masih Zona Hijau Rabies, Disnak Sumba Timur Imbau Warga Tidak Masukkan Hewan HPR dari Luar |
![]() |
---|
Proses Pemekaran 44 Desa di Sumba Timur Berjalan di Tengah Moratorium |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.