Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 11 Juli 2025, "Tetapi Waspadalah"

Dan bacaan-bacaan yang kita renungkan adalah dari kitab Kejadian 46:1-7, 28-30, kita membaca tentang perjalanan Yakub dan keluarganya ke Mesir

Editor: Eflin Rote
DOK PRIBADI
Br. Pio Hayon, SVD. 

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD
Hari Jumat Pekan Biasa XIV
Jumat, 11  Juli  2025
PW Santo Benediktus, Abas
Bacaan I: Kej. 46:1-7. 28-30
Injil:  Mat. 10: 16-23

“Tetapi Waspadalah”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita memperingati Santo Benediktus, Abas, pendiri Ordo Benediktin yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan kehidupan monastik di Eropa.

Tema "Tetapi waspadalah" mengajak kita untuk merenungkan tentang tantangan dan kesulitan yang mungkin kita hadapi sebagai pengikut Kristus, serta bagaimana kita dapat tetap setia dan bijaksana dalam menghadapi tantangan tersebut.

Dan bacaan-bacaan yang kita renungkan adalah dari kitab Kejadian 46:1-7, 28-30, kita membaca tentang perjalanan Yakub dan keluarganya ke Mesir untuk bertemu dengan Yusuf.

Allah meyakinkan Yakub bahwa Ia akan menyertai dia ke Mesir dan akan membawa keturunannya kembali ke tanah perjanjian. Kisah ini menunjukkan meskipun kita mungkin menghadapi perubahan dan tantangan dalam hidup, Allah selalu menyertai kita dan menuntun kita menuju tujuan akhir kita. 

Dan dari Injil Matius 10:16-23, Yesus mengutus para murid-Nya untuk memberitakan Injil. Ia memperingatkan mereka bahwa mereka akan dianiaya, diserahkan kepada majelis-majelis agama, dan dicambuk di rumah-rumah ibadat.

Mereka akan dibenci oleh semua orang karena nama-Nya. Namun, Yesus juga menjanjikan bahwa Roh Bapa akan berbicara melalui mereka. Ia menasihati mereka untuk waspada dan bijaksana seperti ular, tetapi juga tulus seperti merpati.

Ini menunjukkan mengikuti Kristus tidak selalu mudah, tetapi kita harus tetap setia dan bijaksana dalam menghadapi tantangan.

Santo Benediktus adalah contoh nyata dari seseorang yang menghidupi ajaran Yesus ini. Ia menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan dalam hidupnya, tetapi ia tetap setia kepada Allah dan panggilan-Nya. Ia mendirikan biara-biara yang menjadi pusat pembelajaran, doa, dan pelayanan bagi masyarakat sekitar.

Aturan Santo Benediktus menekankan pentingnya keseimbangan antara doa, kerja, dan studi, serta hidup dalam komunitas yang saling mendukung.

Hidupnya adalah kesaksian tentang bagaimana iman, ketekunan, dan kebijaksanaan dapat membawa berkat bagi banyak orang .

Refleksi atas permenungan kita dari bacaan-bacaan adalah Penyertaan Allah: Apakah kita percaya bahwa Allah selalu menyertai kita, bahkan ketika kita menghadapi kesulitan dan tantangan?

Bagaimana kita dapat merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita sehari-hari? Kebijaksanaan dan Ketulusan: Yesus menasihati kita untuk waspada seperti ular dan tulus seperti merpati.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved