Opini

Opini: Koperasi Merah Putih dan Harapan untuk NTT yang Lebih Baik

Sebagian besar masyarakat NTT berusaha di sektor pertanian dan UMKM yang dapat memberikan peluang bagi Koperasi Merah Putih menjadi fondasi kemandiria

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-FOTO BUATAN AI
ILUSTRASI 

Oleh: Yuliana Kurniawati Dima
Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur

POS-KUPANG.COM - Hari Koperasi Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 Juli menjadi kesempatan terbaik untuk memulihkan peran strategis koperasi sebagai tonggak ekonomi kerakyatan.

Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digalakkan secara nasional melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 menjadi pondasi kuat pengembangan koperasi di masa mendatang, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Jumlah koperasi aktif di NTT tahun 2024 sebanyak 3.343 usaha dengan 2,4 juta anggota. Hal ini dapat menjadi modal pembangunan ekonomi masyarakat khususnya di daerah pedesaan. 

Sebagian besar masyarakat NTT berusaha di sektor pertanian dan UMKM yang dapat memberikan peluang bagi Koperasi Merah Putih menjadi fondasi kemandirian ekonomi.

Potensi Ekonomi NTT dan Peran Koperasi

Kekayaan alam NTT yang melimpah sudah terkenal sejak lama seperti kopi, kemiri, madu, tenun ikat dan hasil laut, namun ini belum diikuti dengan meningkatnya kualitas kesejahteraan masyarakatnya. 

Data BPS 2024 hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) menunjukan bahwa masih ada 19,48 persen atau sekitar 1,13 juta penduduk miskin di NTT

Beberapa faktor yang mempengaruhi kemiskinan di NTT antara lain kondisi
geografis, rendahnya kualitas SDM, akses terhadap pendidikan dan kesehatan serta keterbatasan lapangan pekerjaan.  

Faktor lain yang berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, – khususnya petani dan pengusaha UMKM adalah keterbatasan akses terhadap permodalan usaha, akses pasar serta kurangnya nilai tambah dari produk pertanian. 

Di sinilah sebenarnya peluang Koperasi Merah Putih untuk hadir dengan pendekatan yang terencana dan terus menerus, memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.

Koperasi Merah Putih yang telah dibentuk di setiap desa/kelurahan dapat menjadi alternatif pembiayaan modal usaha yang lebih mudah diakses dibanding bank konvensional. 

Koperasi Merah Putih juga dapat berperan sebagai aggregator dalam rantai produksi dan pemasaran hasil pertanian. 

Koperasi juga dapat menjadi wadah pembelajaran anggotanya. Banyak produk NTT yang memiliki kualitas tinggi namun kurang didukung oleh kualitas sumber daya manusianya karena keterbatasan pengetahuan. 

Pelatihan keterampilan khususnya teknologi pertanian, pengelolaan pascapanen, serta digital marketing dapat mengoptimalkan kualitas produk yang dihasilkan. 
Koperasi Merah Putih juga dapat mendukung pengembangan pariwisata NTT dengan pengelolaan kawasan wisata alam terintegrasi seperti wisata agroforestry, eco tourism, tur budaya dan pemasaran hasil industri kawasan wisata.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved