Sosok dan Profil

Sosok AKP Benediktus Bau, Perwira Polri yang Peduli Masa Depan Generasi Emas di Malaka

Mendapati tingginya kebutuhan pendidikan, AKP Benediktus kemudian mengurus izin operasional ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/KRISTOFORUS BOTA
BERIKAN PELAJARAN- Suasana ketika Perwira Polri lingkup Polres Malaka, AKP Benediktus Bau memberikan pelajaran buat anak PAUD di Kabupaten Malaka, Sabtu (5/7/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota

POS-KUPANG.COM, BETUN - Di tengah kesibukan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste, seorang anggota polisi di Kabupaten Malaka menunjukkan sisi lain dari pengabdiannya yakni membangun masa depan anak-anak lewat pendidikan.

Ia adalah AKP Benediktus Bau. Perwira Polri yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pengawasan di Polres Malaka

Pada tahun 2021, saat masih menjabat sebagai Kapolsek Laenmanen, ia mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Santo Paulus di Desa Kapitan Meo, Kecamatan Laenmanen.

"Saat itu COVID-19 melanda, anak-anak tidak bisa sekolah. Tokoh masyarakat, pemuda, adat, dan agama datang menghadap saya dan bertanya, Apa solusi dari Bapak? Anak-anak kami tidak sekolah," kenang AKP Benediktus saat ditemui, Sabtu (5/7/2025).

Tak ingin berpangku tangan, AKP Benediktus Bau pun terpanggil untuk bertindak. 

Baca juga: Sosok Letkol Marinir Fernando S. Lumi, Perwira TNI-AL yang Kini Pimpin Danyonmarhanlan VII Kupang

Bermodalkan niat tulus, ia membuka kelas darurat di bawah pohon beringin, beralaskan terpal bekas penampung air. Ia sendiri yang mengajar 27 anak pertama.

Tak hanya itu, ia mengajak seorang pensiunan guru serta pemuda desa yang belum bekerja untuk ikut membantu. Honor mereka diambil dari gaji pribadinya, sebesar Rp 200 ribu per orang setiap bulan.

Seiring waktu, antusiasme masyarakat terus meningkat. Jumlah murid bertambah dari 27 siswa (2021), menjadi 87 siswa di tahun ajaran 2022/2023, dan 98 siswa pada tahun ajaran 2023/2024. 

Untuk tahun ajaran 2025, sudah lebih dari 40 calon siswa baru yang mendaftar.

Mendapati tingginya kebutuhan pendidikan, AKP Benediktus kemudian mengurus izin operasional ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka.

Baca juga: Sosok Marselus Sapeama Herin, Mengabdi Lewat Gizi dan Kemanusiaan dari  Adabang untuk Indonesia

Setelah melengkapi seluruh persyaratan dan mendapat persetujuan dari kepala desa, PAUD Santo Paulus resmi terdaftar.

Karena murid datang dari tiga desa yakni Kapitan Meo, Uabau, dan Taniunmanu, AKP Benediktus mengusulkan pembangunan gedung sekolah kepada pemerintah desa. 

Usulan tersebut disambut baik, dan pada tahun kedua, satu gedung berhasil didirikan.

Kini, PAUD tersebut telah memiliki enam tutor dengan honor yang didanai melalui kerja sama dengan dana desa. 

Dua kelas jauh juga dibuka, masing-masing di sekitar SD Buikon dan Desa Nauke Kusa, dengan jumlah murid 37 anak.

Baca juga: Sosok Yosep Joi Nonobenani, Kumpul Modal dari Pangkas Rambut Demi Lanjutkan Pendidikan

Pada tahun 2023, PAUD Santo Paulus berhasil meraih akreditasi nasional dengan predikat B dan menjadi satu dari sepuluh PAUD terbaik di NTT. 

Lulusan PAUD ini dinilai siap secara akademik untuk masuk ke jenjang sekolah dasar, dan sebagian besar menerima beasiswa dari Program Indonesia Pintar (PIP).

Atas dedikasinya, AKP Benediktus mendapatkan apresiasi langsung dari Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar Gumilar. 

Ia menyambangi PAUD St. Paulus dan menyalurkan bantuan berupa laptop, printer, meja, kursi, dan perlengkapan belajar lainnya dari Kapolda NTT sebagai bentuk penghargaan atas keteladanan sang perwira.

"Saya bersyukur kepada Tuhan karena semua dimudahkan. Sebagai putra daerah, saya mewakili para orang tua dan pemerintah desa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda NTT dan Kapolres Malaka atas dukungan dan bantuannya," ungkap AKP Benediktus.

Baca juga: Sosok Bernardus Take Atawolo, Mendedikasikan Hidup untuk Pelayanan Publik dengan Tulus 

Meski demikian, ia mengakui masih banyak kekurangan yang perlu dilengkapi, seperti pagar sekolah dan alat peraga pembelajaran.

Kisah AKP Benediktus menjadi bukti bahwa pengabdian seorang polisi tak hanya sebatas menegakkan hukum, tetapi juga bisa menyalakan harapan dan membangun masa depan melalui pendidikan. (ito)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved