Timor Leste

Keanggotaan Penuh Timor Leste di ASEAN Terancam Sikap Junta Militer Myanmar

Adapun rencananya, Timor Leste akan disahkan menjadi anggota penuh ASEAN dalam KTT ASEAN yang akan digelar pada Oktober 2025 mendatang.  

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM
ILUSTRASI BENDERA - Kolase bendera Timor Leste dan logo ASEAN. Myanmar meminta ketua ASEAN menangguhkan Timor Leste untuk masuk menjadi anggota penuh. 

POS-KUPANG.COM, KUALA LUMPUR - Status keanggotaan penuh Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dalam organisasi negara-negara kawasan Asia Tenggara atau ASEAN terancam. 

Adapun rencananya, Timor Leste akan disahkan menjadi anggota penuh ASEAN dalam KTT ASEAN yang akan digelar pada Oktober 2025 mendatang.  

Para pemimpin negara-negara ASEAN dalam KTT ASEAN yang berlangsung pada Mei lalu setuju mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11 pada sesi KTT yang akan berlangsung Oktober.

Namun, Myanmar yang merupakan salah satu anggota ASEAN secara resmi telah memberi tahu Malaysia sebagai ketua ASEAN saat ini bahwa negaranya tidak akan mendukung keanggotaan Timor Leste pada Oktober mendatang. 

Hal itu disampaikan sumber yang mengetahui isu itu seperti dikutip Irrawady, Rabu (2/7).
 
Posisi resmi Myanmar baru-baru ini disampaikan kepada Malaysia. Sebab, Myanmar menilai Timor Leste gagal mematuhi prinsip tidak ikut campur urusan dalam negeri, sebagaimana tercantum dalam Piagam ASEAN.
 
Menurut sumber itu, Dewan Administrasi Negara (SAC) mendesak Timor Leste untuk menahan diri terlibat dengan entitas yang secara tegas menentang atau bertentangan dengan posisi negara-negara anggota ASEAN.
 
Entitas ini mencakup Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), pemerintah di pengasingan, dan pasukan perlawanan yang saat ini berperang melawan junta militer.
 
Surat pemberitahuan itu ditandatangani direktur jenderal dan pemimpin alternatif Pertemuan Pejabat Senior (SOM) ASEAN Han Win Aung.

Dia menegaskan akan menolak keanggotaan Timor Leste jika negara itu terang-terangan melanggar prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri Myanmar.

"Kami harus secara tegas menolak segala pertimbangan untuk memberikan keanggotaan ASEAN kepada Timor Leste," kata Han Win Aung dalam surat itu.

Timor Leste merupakan negara yang paling vokal menentang junta militer Myanmar.

Bahkan, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao pernah menyebut akan mempertimbangkan kembali tujuannya bergabung dengan ASEAN jika ASEAN tidak menemukan solusi untuk konflik di Myanmar.
 
Xanana Gusmao juga menegaskan ASEAN harus menyelesaikan krisis kemanusiaan di Myanmar dan tidak akan mengakui rezim junta militer. Pernyataan Xanana Gusmao juga didukung Presiden Jose Ramos Horta. 
 
Myanmar yang geram memutuskan mengusir diplomat Timor Leste dari negaranya.
 
Dalam KTT ASEAN yang berlangsung pada Mei lalu, para pemimpin setuju mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11 sesi KTT yang akan kembali berlangsung pada akhir Oktober mendatang.
 
Dalam pernyataan bersama, para pemimpin menugaskan pejabat terkait untuk melaksanakan langkah-langkah proseduran untuk penerimaan Timor Leste.
 
"Myanmar mendesak ketua ASEAN dan Sekretariat ASEAN untuk menangguhkan semua pertimbangan prosedural sampai Timor Leste merevisi pendekatannya dan menunjukkan komitmen yang tegas untuk memperbaiki kebijakannya terhadap Myanmar," demikian isi surat tersebut.
 
Pada Mei lalu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menggelar konferensi video dengan pemimpin NUG termasuk dengan Perdana Menteri Winn Khaing Thann, setelah pertemuan langsung dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing di Bangkok untuk mendiskusikan bantuan kemanusiaan dan proses perdamaian di Myanmar.

Itu merupakan pertemuan pertama yang diakui secara publik antara NUG dan anggota ASEAN.
 
Sumber juga menambahkan bahwa dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN yang akan berlangsung pada 9-11 Juli, Malaysia sebagai ketua akan menghadapi tugas yang berat dalam menyambut Timor Leste sebagai anggota baru sembari mencari dukungan Myanmar.

Dukungan penuh pada KTT ASEAN Mei lalu

Sebelumnya Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengaku negaranya mendapat dukungan luas untuk menjadi bagian dari ASEAN. Dia yakin, tak lama lagi Timor Leste akan diterima sebagai anggota penuh ASEAN

Timor Leste diharapkan bisa menjadi anggota penuh perhimpunan negara-negara Asia Tenggara itu pada akhir 2025.

Xanana mengungkapkan rasa optimismenya itu didasarkan pada keyakinan dan dukungan kuat negara-negara anggota ASEAN. Pasalnya, Timor Leste sudah mengalami kemajuan pesat dalam memenuhi syarat keanggotaan penuh.

"Kami akan berusaha sebaik mungkin. Kami telah menyelesaikan banyak persyaratan, tetapi masih ada 1, 2, atau 3 hal yang perlu kami lakukan," katanya, di sela KTT ASEAN di Malaysia, seperti dikutip dari The Star, Selasa (27/5/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved