Renungan Harian Katolik 1 Juli 2025, "Percayalah, Tuhan ada dan Kerja untuk Selamatkan Kita"

Renungan Harian Katolik
Selasa 1 Juli 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
PERCAYALAH: TUHAN ADA DAN KERJA UNTUK MENYELAMATKAN KITA
(Kej 19:15-29; Mzm 26:2-3.9-10.11-12; Mat 8:23-27)

"Tuhan, tolonglah kita binasa! Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!" (Mat 8:25-26). Injil membutuhkan daya kreatif dari kita untuk mewartakannya. Kita bawa Injil ke tengah hidup saudara/i, teman-teman, sahabat-sahabat kita.

Kita semua membutuhkan suasana hidup yang penuh sukacita dan kegembiraan. Sumber sukacita dan kegembiraan kita adalah Injil Kabar Baik, Tuhan kita Yesus Kristus. Tuhan panggil kita untuk menjadi agen Injil, persona sukacita bagi sesama yang sedang mengalami kerisauan, kegelisahan dan ketakutan akut dalam hidupnya.

Peribahasa bilang, badai pasti berlalu. Jalan sesat, jalan yang keliru yang menjerumuskan pasti selalu saja ada, maka kita pun harus pandai mengawasi diri dengan sikap kritis dan waspada. Jalan kesesatan membawa orang kepada kejahatan dan kebinasaan, sementara jalan benar, jalan keselamatan membawa kita kepada sukacita dan kegembiraan yang terimpikan.

Daya tahan, daya juang untuk tetap berada di jalan yang Tuhan tunjuk adalah Sabda Kudus-Nya. Yesus telah berjanji bahwa Ia akan selalu ada bersama kita dalam perjuangan mengaruni hidup yang penuh tantangan. Maka dari pihak kita dibutuhkan keberanian untuk percaya dan mendekati Yesus agar hidup menjadi tenang dan bisa menguasai diri kita dari kepanikan yang menggoncangkan. Kenyataan membuktikan bahwa hal yang menghantui hidup kita adalah kerisauan, kegelisahan, kecemasan dan ketakutan tentang hidup yang nyaman dan terluput dari aneka pencobaan berat.

Kita membutuhkan kekuatan untuk menambah daya iman kita untuk percaya bahwa Tuhan hadir dalam kehidupan kita untuk mengusik dan menghalau ketakutan yang menghambat sampai ke pantai tujuan hidup itu. Kita bangun kepercayaan yang teguh bahwa apa yang Tuhan kerjakan pasti menyelamatkan kita. "Tuhan menghardik angin dan danau.

Maka danau menjadi teduh sekali." (Mat 8:26bc). Orang beriman pasti menjadi orang benar. Dosa dan kejahatan pasti menjauh dari lingkaran hidupnya. Penduduk Sodom dan Gomora yang banyak berbuat jahat membuat Allah murka untuk membinasakan kedua kota itu. Dua malaikat Tuhan datang untuk meninjau kota-kota ini dari kejahatan dan kedurjanaan mereka.

Ternyata kejahatan mereka sangat berat dan sulit untuk diampuni, kecuali keluarga Lot yang hidup benar di mata Tuhan. Malaikat menyuruh mereka berlari ke pegunungan untuk menyelamatkan diri. Namun Lot memohon agar ia dan keluarganya lari ke satu  kota kecil yang ada di dekat Sodom. Mereka selamat kecuali istri Lot, yang ketika lari di belakang suaminya karena menoleh ke belakang lalu berubahlah ia menjadi tiang garam. (Kej 19:26).

Bencana yang Allah turunkan untuk membinasakan kota itu bersama penduduknya adalah hujan belerang dan api dari langit atas Sodom dan Gomora. (Kej 19:24). Kejahatan berat dan kedurjanaan yang hebat tidak bisa membatalkan murka Allah. "Pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, Allah ingat akan Abraham, sehingga Ia menyelamatkan Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan." (Kej 19:29). Orang benar disayang Tuhan. 

Pemazmur bermadah, "Jangan mencabut nyawaku bersama orang berdosa, atau memotong hidupku bersama-sama penumpah darah, yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan tangan kanannya menerima suapan." (Mzm 26:9-10). Uang suap merusak hati dan mendatang pelbagai kejahatan yang membuat Allah marah.

Injil Kabar Gembira hadir untuk menghalau dan mengusik perbuatan jahat lalu membawa kita kepada sukacita hidup yang menyelamatkan. Kita mohon Tuhan tambahkan iman agar kita kokoh percaya pada Yesus yang selalu hadir dan berkarya untuk keselamatan kita.

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Selasa/Pekan Biasa XIII/C, 010725)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS