Rote Ndao Terkini
Jambore PART GMIT se-Teritori Rote Ndao Fokus pada Pengembangan Potensi Kerohanian Peserta
Jambore ini berlangsung dari tanggal 30 Juni hingga 4 Juli 2025 di Pantai Oeseli, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Kegiatan Jambore Pelayanan Anak, Remaja dan Taruna (PART) GMIT se-Teritori Rote Ndao yang berlangsung difokuskan kepada pengembangan potensi kerohanian peserta.
Jambore ini berlangsung dari tanggal 30 Juni hingga 4 Juli 2025 di Pantai Oeseli, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao.
Ketua Panitia Pelaksana Jambore PART GMIT se-Teritori Rote Ndao, Meksi Mooy mengungkapkan bahwa sejumlah tim dari berbagai klasis di wilayah Rote Ndao telah tiba lebih dahulu dan mendirikan tenda di lokasi jambore.
"Total ada 40 tim yang mengikuti jambore ini. Mereka berasal dari Klasis Lobalain, Rote Barat, Rote Barat Daya, dan Rote Barat Laut," sebut Meksi.
Baca juga: Bupati Rote Ndao Paulus Henuk Buka Jambore PART GMIT se-Teritori Rote Ndao di Pantai Oeseli
Selain peserta, kata dia, adapun setiap lokasi tenda peserta juga telah ditandai dengan nama tim, guna memudahkan proses identifikasi dan pengaturan selama kegiatan berlangsung.
Berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, jambore tahun ini tidak mengadakan perlombaan. Sebaliknya, kegiatan difokuskan pada pengembangan potensi anak melalui berbagai program edukatif yang dikemas dalam "Kelas Cerdas".
Meksi menguraikan, Kelas Cerdas terbagi dalam lima kategori kecerdasan, yaitu linguistik, musikal, visual spasial, tubuh kinestetik, dan naturalis.
Kelas linguistik akan membekali peserta dengan keterampilan berbicara di depan umum, termasuk pelatihan menjadi MC dan berkhotbah. Kelas musikal menghadirkan pelatihan alat musik tradisional seperti Sasando dan Gong, serta musik gerejawi.
Sementara itu, kelas visual spasial akan mengenalkan peserta pada kreativitas multimedia dan kerajinan flanel. Kelas tubuh kinestetik melibatkan pelatihan tari, drama, serta bahasa isyarat.
Di sisi lain, kelas naturalis mengajarkan teknik daur ulang sampah dan pembuatan sabun dari garam, serta kegiatan penjelajahan alam sebagai bentuk refleksi terhadap ciptaan Tuhan.
Baca juga: CFD Mulai Digelar di Rote Ndao, Bupati Larang ASN Berakhir Pekan di Kupang
Rangkaian kegiatan jambore, masih jelas Meksi, akan ditutup dengan pentas seni yang menampilkan hasil dari setiap kelas, serta refleksi malam dan api unggun sebagai penutup rohani.
Meksi berharap jambore ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran kreatif, tetapi juga mampu membentuk karakter anak yang melayani dan berlandaskan iman kristiani. (rio)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.