NTT Terkini

Perlu Perbaikan, Indeks Transformasi Digital Provinsi NTT Kategori C 

Kolaborasi lintas sektor dan internasional diperlukan untuk memperkuat ekosistem keamanan siber dan respons terhadap serangan global. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
PAPARKAN MATERI - Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT Lusia Fransisca Tiwe saat memaparkan materi Rapat Kerja Teknis Direktorat Intelijen dan Keamanan Kepolisian Daerah (Polda) NTT beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Indeks transformasi digital di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di kategori C dengan angka 43,84. Untuk itu diperlukan perbaikan lebih masif untuk meningkatkan itu. 

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT Lusia Fransisca Tiwe menjelaskan, peningkatan itu agar mendukung transformasi digital nasional yang lebih efektif. Penataan itu lebih ditekankan pada pilar bisnis. 

"Indeks transformasi digital NTT dinilai dengan 5 indikator utama berupa jaringan dan infrastruktur, pemerintah, bisnis, masyarakat, serta ekosistem," katanya, Jumat (27/6/2025). 

Sementara itu, pada indeks masyarakat digital Indonesia (IMDI) memetakan kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam beradaptasi dengan era digital/TIK guna mendukung akselerasi yang merata. Capaian IMDI Provinsi NTT mengalami peningkatan dari tahun 2022 hingga 2024. 

Baca juga: Workshop Pembangunan Sistem Informasi Desa, Kominfo NTT Sampaikan Pembangunan Digital Pemerintahan


Pada 2022, meraih predikat rendah dengan nilai 32,55; pada 2023, meningkat menjadi 39,34 dengan predikat cukup, serta pada 2024 meningkat menjadi 42,32 dengan predikat cukup.

Indeks pembangunan TIK Provinsi NTT mengalami peningkatan dari tahun 2019 hingga 2022.

Saat memaparkan materi ketika Rapat Kerja Teknis Direktorat Intelijen dan Keamanan Kepolisian Daerah (Polda) NTT beberapa waktu lalu, Lusia menyebut transformasi digital telah mengubah secara signifikan cara interaksi dan berorganisasi.

"Transformasi digital adalah salah satu penggerak dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045, juga merupakan salah satu strategi peningkatan ekonomi," katanya.

Pengarusutamaan transformasi digital dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan telekomunikasi dan digital, mendorong pembangunan dan penguatan pusat data beserta ekosistemnya. 

Hal yang dimaksudkan Lusia adalah meningkatkan kualitas SDM digital serta kegiatan dan pemanfaatan riset, pengembangan, serta inovasi dan mendorong pendataan terpadu, pemanfaatan data dan adopsi digital, serta literasi digital secara luas. 

Baca juga: Telkomcel Dorong Transformasi Digital Timor Leste

Kemudian, membangun kedaulatan digital dengan meningkatkan keamanan dan perlindungan data pribadi seta mewujudkan ruang digital yang kondusif, mendorong penguatan industri teknologi informasi dan komunikasi dalam negeri

"Membangun dan mengembangkan tata kelola yang dapat menciptakan dan mengembangkan ekosistem digital yang kondusif bagi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah," tambah Lusia. 

Digitalisasi, kata dia, telah mengubah wajah keamanan nasional dengan transformasi tata kelola pemerintahan, sistem ekonomi, dan bentuk-bentuk ancaman yang dihadapi oleh negara. 

Meskipun teknologi digital menawarkan alat baru untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan pertumbuhan ekonomi, teknologi juga membawa kerentanan yang kompleks, terutama dalam keamanan siber, infrastruktur kritis, dan integritas informasi.

Untuk itu, perlunya strategi pencegahan dan mitigasi dengan pendekatan kebijakan dan regulasi, penguatan kompetensi dan budaya dengan meningkatkan kompetensi digital masyarakat berupa keterampilan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. 

Selain itu, dapat dilakukan dengan penggunaan teknologi mutakhir seperti AI untuk proses memantau dan menganalisis aktivitas sistem atau jaringan komputer. 

Kolaborasi lintas sektor dan internasional diperlukan untuk memperkuat ekosistem keamanan siber dan respons terhadap serangan global. 

"Pengembangan SDM di bidang keamanan siber menjadi kunci dalam membangun pertahanan yang berkelanjutan," katanya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved