Manggarai Barat Terkini

Festival Golo Koe 2025: Merajut Kebangsaan dan Pariwisata Berkelanjutan yang Sinodal dan Inklusif 

Tema Festival Golo Koe tahun 2025 ini, mencerminkan semangat sinodalitas, yaitu berjalan bersama dalam keberagaman untuk mencapai tujuan bersama.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
GOLO KOE - Festival tahunan Golo Koe kembali diselenggarakan Agustus 2025 mendatang di Labuan Bajo, Kabupate Manggarai Barat, NTT. 

POS-KUPANG.COM - Festival Golo Koe kembali diselenggarakan Agustus mendatang di Labuan Bajo, Manggarai Barat NTT.

Event Religi Katolik ini telah memasuki tahun keempat penyelenggaraan dan pada penyelenggaraan tahun 2025 ini akan mengusung tema Merajut Kebangsaan dan Pariwisata Berkelanjutan Yang Sinodal dan Inklusif”. 

Tema ini dipilih untuk menegaskan semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo dan Flores, serta memperkuat peran Gereja Katolik dalam kehidupan sosial dan budaya setempat. 

Festival Golo Koe sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun 2022, dimana Labuan Bajo sendiri saat itu masih menjadi bagian dari wilayah Keuskupan Ruteng.

Inti kegiatan dari Festival yang menggaungkan semangat kebersamaan dan harmoni dalam keberagaman ini adalah prosesi akbar perarakan Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara Golo Koe yang merupakan ikon utama dari Festival Golo Koe.

Baca juga: Festival Golo Koe Kembali Digelar di Labuan Bajo NTT 10-15 Agustus 2025

Ada dua prosesi perarakan yang dilakukan, yaitu prosesi darat mengelilingi Labuan Bajo dari Gereja Stella Maris menuju Gua Maria Golo Koe dan prosesi laut, dimana Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara Golo Koe diarak melewati Dermaga Biru, Pantai Pede, dan Waterfront Marina Labuan Bajo

Selain itu, Prosesi Misa dilaksanakan di kawasan Marina Waterfront, diikuti ratusan Umat Katolik, dimana prosesi ini menjadi ajang masyarakat dan pengunjung untuk dapat beribadah bersama.

Inkulturasi antara Gereja Katolik dan Budaya Manggarai sendiri adalah perpaduan dan harmonisasi religiusitas yang mendalam tentang bagaimana peran Gereja Katolik di tengah masyarakat, bukan untuk meniadakan budaya atau adat istiadat setempat yang telah ada sebelum hadirnya Gereja Katolik di Pulau Flores, tetapi secara sinodal (berjalan bersama) mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman, hidup berdampingan, dan bergandengan tangan. 

Festival Golo Koe menjadi inisiator tentang bagaimana Gereja Katolik merayakan religiusitas dalam keberagaman iman dan pengembangan pariwisata Pulau Flores yang sejalan dengan semangat ekopastoral. Golo Koe adalah bagian dari ziarah spiritual yang menghidupi jiwa dan Pariwisata adalah ruang yang berpadu dengan semangat kebersamaan, bagaimana inkusifitas dan keberlanjutan menjadi semangat untuk merayakan segala bentuk kolaborasi.  

Event ini mengajak umat Katolik sekaligus masyarakat yang turut hadir dan terlibat dalam perayaan untuk menyelami jejak Allah dalam perjumpaan antar manusia, budaya, dan keindahan alam ciptaan. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keuskupan Labuan Bajo, RD Frans Nala dalam Siaran Pers yang di_publish_ Tim Publikasi Festival Golo Koe menjelaskan, tema Festival Golo Koe 2025 disesuaikan dengan arah dasar karya pastoral keuskupan, khususnya terkait pembangunan pariwisata di wilayah ini. 

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Hadiri Penutupan Festival Golo Koe Labuan Bajo

"Keuskupan Labuan Bajo baru saja terbentuk menjadi sebuah gereja lokal dengan kekayaan sosial, keragaman etnis/budaya, dan pluralitas agama. Dengan profil kemajemukan ini, Keuskupan Labuan Bajo ingin menjadi sebuah rumah kebangsaan yang ramah dan mozaik persaudaraan yang harmonis. Hal ini diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan Festival Golo Koe yang pada tahun 2025 yang tahun ini memasuki tahun ke-4. Dalam penyelenggaraan tahun ini, Keuskupan Labuan Bajo ingin menegaskan kembali karakteristik festival ini yang bercorak religi-budaya dan merangkul kemajemukan dan keanekaragaman sosial," paparnya. 

Festival Golo Koe adalah salah satu event religi dan budaya unggulan di Pulau Flores yang telah berhasil masuk dalam Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tahun 2025.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2022, Festival Golo Koe menjadi menjadi ruang ekspresi budaya, iman, dan kreativitas masyarakat Flores yang dikemas secara profesional dan menarik bagi masyarakat, wisatawan domestik, maupun internasional. 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menyampaikan bahwa Festival Golo Koe tahun ini menjadi momentum penting bagi kolaborasi multi pihak untuk semakin memperdalam semangat persaudaraan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved