Sosok dan Profil
Sosok Willybrodus Adolfus Beny, ASN yang Sudah 51 Kali Lakukan Aksi Kemanusiaan Donor Darah
Willy mengajak masyarakat Belu dan seluruh warga NTT untuk bersama-sama aktif mendonorkan darah secara rutin
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Bagi sebagian orang, mendonorkan darah mungkin menjadi pilihan sesekali.
Tapi bagi Willybrodus Adolfus Beny (50), pria asal Kabupaten Belu, donor darah adalah bentuk pengabdian hidup yang Ia jalani dengan penuh kesadaran, keiklasan dan kasih.
Hingga saat ini, ia telah mendonorkan darahnya sebanyak 51 kali dan semuanya dilakukan tanpa pamrih, semata hanya untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Belu dan Malaka, Willy yang akrab disapa tak pernah menganggap donor darah sebagai beban.
Justru sebaliknya, ia merasakan manfaat kesehatan yang luar biasa setelah mendonor.
Baca juga: Peringati Hari Donor Darah Sedunia, PMI Belu Gelar Aksi Donor Darah Sukarela
"Biasanya satu minggu setelah donor, badan saya terasa ringan dan sehat," ungkapnya, saat diwawancarai Pos Kupang usai mengikuti aksi donor darah yang diselenggarakan PMI Kabupaten Belu dalam rangka hari Donor Darah Sedunia yang berlangsung di Kantor PMI Belu. Sabtu (14/6/2025).
Willy mulai mendonor sejak usia 17 tahun, sekitar tahun 1997.
Ia ingat betul betapa banyaknya pengalaman dan manfaat yang ia rasakan, bahkan ketika belum semua aksi sosialnya tercatat dalam kartu donor resmi PMI.
"Yang tertulis di kartu saya ada 51 kali, tapi sebenarnya lebih. Sebagian dulu belum dicatat karena belum ada kartu seperti sekarang," jelasnya.
Bapak dari empat anak (satu perempuan dan tiga laki-laki) ini mengaku tidak pernah mengalami keluhan kesehatan serius akibat donor darah.
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Sikka Berpartisipasi Donor Darah Menyemarakkan Hari Donor Darah Sedunia
Hanya sekali ia dirawat karena masalah pencernaan, namun tak berkaitan dengan kegiatan donor.
“Selama saya rutin mendonor, saya tidak pernah merasa sakit. Malah merasa lebih sehat. Donor membuat kita sadar menjaga tubuh sendiri,” tambahnya.
Golongan darah AB miliknya termasuk yang langka. Hal ini justru menjadi motivasi tersendiri baginya untuk terus berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan.
“Saya sadar tidak bisa membantu banyak hal secara materi. Tapi lewat donor darah, saya merasa bisa berbagi nyawa dan bisa menolong orang lain," tuturnya.
Ia berharap kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Belu di peringatan Hari Donor Darah Sedunia ini untuk terus mengembangkan layanan dan komunikasi dengan para pendonor, agar kebutuhan darah di saat genting bisa terpenuhi tanpa hambatan.
Baca juga: Peringati HUT ke-69 Penerbangan TNI AL, Lanudal Kupang Gelar Donor Darah
Tak lupa, Willy mengajak masyarakat Belu dan seluruh warga NTT untuk bersama-sama aktif mendonorkan darah secara rutin.
“Mari kita bantu sesama lewat setetes darah kita. Dengan begitu, kita juga menjaga kesehatan diri sendiri," ungkapnya.
Kunci kebugarannya, kata Willy, terletak pada pola makan sehat dan olahraga teratur.
“Kalau makan banyak, harus olahraga juga. Kalau cuma makan dan tidur, penyakit pasti datang. Puji Tuhan, saya sehat sampai sekarang dan bisa terus donor," tutupnya. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.