Sosok dan Profil

Sosok Ipda Heru Sutaban, Polisi Bersepeda yang Peduli Akan Nasib Kaum Kecil di Ende 

Warga Kota Ende khususnya akan mengarahkan pikirannya ke sosok seorang polisi bersepeda yang suka membantu masyarakat kecil di bumi rahim Pancasila

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
IPDA HERU – Ipda Heru Sutaban, polisi bersepeda yang kini menjabat sebagai Kasubsi PIDM Sihumas Polres Ende yang sudah 20 tahun bertugas di bumi rahim Pancasila, Ende. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Nama Ipda Heru Sutaban, bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Ende sudah sangat mengenalnya.

Warga Kota Ende khususnya akan mengarahkan pikirannya ke sosok seorang polisi bersepeda yang suka membantu masyarakat kecil di bumi rahim Pancasila. 

Pasalnya, Ipda Heru yang akrab disapa Pak Heru merupakan anggota Polres Ende yang kerap menggunakan sepeda dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri di bumi Kelimutu ini.

Ia kerap mengunjungi sekaligus membantu masyarakat hingga ke gang-gang kecil dan beberapa desa yang pernah menjadi tempat tugasnya yang jauh dari kota dengan menggunakan sepeda. 

Bahkan, pernah di suatu momen, Ia rela menukar sepeda kesayangannya dengan sebuah kursi roda demi membantu Ardian Hamid.

Ardian adalah seorang difabel di Kampung Brai, Desa Borokanda, Kecamatan Ende Utara pada saat bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Borokonda. 

Ardian kemudian bernostalgia mengenang sosok Pak Heru sewaktu masih menjabat sebagai  Bhabinkamtibmas Desa Borokonda.

"Pak Heru selalu memperhatikan warga di sini terutama saya. Setiap masuk di wilayah Brai dia selalu datang lihat kondisi  saya dan anak saya. Waktu itu saya belum ada kursi roda. Akhirnya tidak lama saya dengar dia jual sepedanya dan belikan kursi roda itu dan antar ke saya. Setiap bantuan yang masuk ke sini, saya yang selalu diutamakan Pak Heru,” tutur Ardian Hamid, Rabu (11/6/2025) malam diujung telepon.

Ardian Hamid merupakan pria yang mengalami cacat di bagian kaki kanan akibat pernah kesetrum listrik pada saat mengerjakan atap rumah di saudaranya tiga tahun lalu. 

Bagi Ardian, Ipda Heru merupakan sosok polisi yang baik dan dekat dengan masyarakat dan selalu turun ke tengah-tengah masyarakat dengan menggunakan sepeda. 

Baca juga: Sosok Fransisco Bessie, Pengacara yang Jago di Arena Cabang Olahraga Taekwondo

“Menurut Ardian, sosok Pak Heru lebih dari seorang Polisi. Dia selalu mengunjungi warga menggunakan sepeda ataupun jalan kaki. Menyusuri rumah-rumah warga di kampung ini walaupun rumah warga berada di perbukitan. Tapi Pak Heru selalu kunjungi semua warga disini. Kalau bisa pakai sepeda, dia pakai sepeda kalau tidak bisa dia jalan kaki,” tutur Ardian bangga bisa mengenal sosok Ipda Heru Sutaban

Kisah ini menjadi bagian dari perjalanan panjang pengabadian Ipda Heru Sutaban di bumi rahim Pancasila, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur dimulai sejak bulan Januari 2005 silam. 

Dan sejak saat itu, Ipda Heru sudah memakai sepeda dalam tugas pelayanan kepada masyarakat dan sebagai abdi negara.

“Saya masuk Polri itu tahun 2004 di SPN Singaraja, Bali dan penempatan pertama itu langsung di wilayah NTT, di Polda kami disebar dan saya dapat di Ende dari Januari 2005 sampai sekarang, sudah 20 tahun,” kenang Ipda Heru saat diwawancarai TribunFlores.com, Rabu (11/6/2025) di ruang Humas Polres Ende.

Tak pernah terbayangkan sama sekali dalam benak Ipda Heru saat itu, seperti apa kondisi Kota Ende dan seperti apa kondisi NTT pada saat itu. 

Apalagi harus meninggalkan kedua orang tuanya demi menjalankan tugas sebagai abdi negara. 

Penempatannya di NTT dalam pikirannya tidak mengetahui secara jelas. Pasalnya, rekan seangkatannya menyebar ke Ambon, Poso, NTT, NTB.

"Di Bali hanya sisa sedikit, justru kalau di Poso itu ada nenek saya yang transmigrasi ke sana. Saya sudah ada bayangan kalau di Poso, tapi berharapnya di Poso, dapatnya di NTT. Nah inilah mungkin rencana Tuhan yang terbaiklah buat saya. Saya jalani saja sampai sekarang,” cerita Ipda Heru mengenang masa awal ia bertugas sebagai anggota Polri.

Dari total 134 lulusan SPN Singaraja tahun 2005 yang ditempatkan di wilayah Polda NTT, 10 diantaranya termasuk Ipda Heru ditugaskan di Polres Ende

Hingga kini, tersisa 4 orang lulusan SPN Singaraja tahun 2005 yang masih bertugas di Polres Ende termasuk Ipda Heru Sutaban yang kini menjabat sebagai Kasubsi PIDM Sihumas Polres Ende.

Baca juga: Sosok Susana Mesan, Pelaku UMKM yang Tengah Mengembangkan Pakcoy Hidroponik

Pertama kali menginjak kakinya di Ende di bumi rahim Pancasila, ayah tiga anak ini menjalani masa adaptasi sebagai anggota Polri muda yang ditugaskan jauh dari tanah kelahirannya di Bali. 

Seiring berjalannya waktu, dirinya merasakan toleransi yang sangat tinggi di Ende. 

"Contoh kecil, orang sini bilang adat Wurumana, jadi kalau Muslim punya acara sunatan, saudara-saudara yang Nasrani datang kunjung, silaturahmi atau bantu-bantu. Sebaliknya juga begitu, yang dari saudara Nasrani ada acara komuni pertama, yang bagian masaknya banyak yang Muslim atau bantu-bantu apa begitu," tutur Ipda Heru.

Dirinya melihat hidup toleransi dan kerukunan antar umat beragama sangat tinggi, apalagi setelah berjalannya waktu, Ende ditetapkan sebagai Ende kota rahimnya Pancasila, tempat pengasingan Bung Karno, Ia semakin kagum dan bangga bertugas di tempat rahimnya Pancasila.

"Jadi ada kebanggaan tersendiri,” kisah Ipda Heru bangga dan berapi-api.

Menghadapi paradigma masyarakat Kabupaten Ende pada saat itu masih menganggap Polisi sebagai sosok yang menakutkan merupakan bagian dari kenangan paling mengesankan sekaligus tantangan tersendiri dalam kisah panjang pengabadian suami Nur Haida di bumi rahim Pancasila selama kurang lebih 20 tahun.
 
“Saya biasa menghadapi kultur masyarakat di Bali kemudian ke NTT yang katanya kelihatannya saja keras orang-orangnya tapi hatinya baik".

"Sehingga saya temui, masyarakatnya baik, ramah, apalagi kalau saya bersepeda itu selalu disapa, panggil Om Pol..Om Pol kalau saya pakai seragam. Kalau saya tidak pakai seragam, panggilnya mister…mister, dikiranya turis mancanegara,” ucap Ipda Heru sambil tertawa terbahak-bahak mengenang kejadian itu. 

Tugas pertama Ipda Heru pada tahun 2005 di Polres Ende menjadi anggota Sat Samapta yang mempunyai tugas pokok diantaranya pengaturan, penjagaan dan patroli. 

Pada tahun 2006, Ipda Heru dimutasi ke KP3 Udara di Bandara Haji Hasan Aroeboesman. Tak lama bertugas di KP3 Udara, Ipda Heru ditarik ke markas Polres Ende dan ditugaskan sebagai operator seksi keuangan kurang lebih selama empat tahun. 

Baca juga: Sosok Robertus Usfinit Orang tua Mahasiswi Peraih Cum Laude Nilai Sempurna di Atma Jaya

Setelah lama bertugas sebagai operator keuangan, Ipda Heru dimutasi di Polsek Ndona selama kurang lebih dua tahun dan akhirnya di tugaskan ke Polsek Pulau Ende sebagai Kanit Binmas. 

Meski tempat tugasnya di Pulau Ende harus menyeberangi laut Sawu menggunakan kapal motor yang kerap menantang ganasnya ombak laut Selatan, Ipda Heru tak lupa membawa serta sepedanya. 

“Jadi masyarakat Pulau Ende itu tahu kalau polisi bersepeda itu saya, disana itu selain menjalankan tugas sebagai polisi, kita juga ingin berikan edukasi sekaligus mensosialisasikan sepeda olahraga".

"Saat bersepeda dan bertemu masyarakat itu enak, tegur sapanya, itu yang saya rasakan, beda kalau dengan motor angin lalu saja. Tapi kalau bersepeda itu lebih berkesan untuk patroli dialogis sama masyarakat itu lebih humanis,” terang Ipda Heru.

Ipda Heru ternyata menjalankan kegiatan ini terinspirasi sosok Brigadir Jenderal Polisi Aan Suhanan, mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Ka Korlantas) Polri yang juga kerap bersepeda ke kantornya. 

“Saya bersepeda itu memang sejak awal saya penempatan disini, saya usahakan ada sepeda, sepeda pertama itu sepeda saya yang di Bali saya bawa kesini, tapi sayangnya sepeda itu hilang dicuri orang, tapi saya ikhlaskan saja," tuturnya.

"Mudah-mudahan hilangnya sepeda pertama saya itu bermanfaat dan ada hikmahnya, ya Alhamdulillah, Tuhan kasih jalan, berikutnya saya pesan sepeda lagi melalui teman komunitas di Jawa, dengan sepeda itu kita sering gunakan untuk operasional, kadang untuk pergi ke kantor, kalau sore ada waktu, saya olahraga pakai sepeda sambil sapa masyarakat,” kisah Ipda Heru yang gemar bersepeda sejak masih duduk di bangku SD di Bali ini. 

Selain menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri, sosok Ipda Heru, polisi bersepeda yang berkarakter sederhana ini ternyata sudah banyak membantu warga yang terkena musibah baik dengan mengajak teman-teman komunitas sepeda di Ende maupun dengan merogoh kocek pribadi. 

Beberapa aksi kemanusiaan yang pernah dilakukan Ipda Heru diantaranya membantu biaya pengobatan seorang anak berusia 7 tahun di Kecamatan Ndona yang didiagnosa terkena penyakit hidrosefalus, membantu korban kebakaran dan masih banyak aksi kemanusian lainnya. 

Bukan hanya itu, dengan bersepeda, Ipda Heru Sutaban juga mau mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus mengkampanyekan isu lingkungan serta mempromosikan pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ende tempat ia bertugas. 

Baca juga: Sosok Letkol Erich Yuliontirta Wibawa, Penerbang Helikopter yang Kini Pimpin Lanudal Kupang

Jika bersepeda dari rumahnya di bilangan Prof  Dr W.Z Yohanes ke Mapolres Ende, Ipda Heru Sutaban harus menempuh perjalanan kurang lebih 3 kilometer. Jika pulang pergi maka total jarak yang ditempuh Ipda Heru sepanjang 6 kilometer. 

“Dulu waktu saya masih Bhabinkamtibmas, desa binaan saya sampai di Kampung Brai di Nangaba, itu 10 kilometer dari Kota Ende jadi kalau pulang pergi 20 kilometer pakai sepeda, kadang kalau setiap hari pasar Nangaba setiap hari Sabtu".

"Saya pakai sepeda dan lakukan pengaturan, penjagaan dan pengamanan di pasar supaya mencegah gangguan potensi Kamtibmas disana, kita hadir disana di tengah-tengah masyarakat untuk mencegah niat dan kesempatan,” tutur Ipda Heru yang akrab disapa Pak Haji oleh rekan kerjanya. 

Selama menjalankan tugas memakai sepeda, Ipda Heru mengaku banyak pengalaman menarik yang ia dapatkan diantaranya selalu disapa masyarakat hingga diberhentikan dan diajak ngopi bareng oleh masyarakat. 

Ayah dari Vonita, Fitri dan Uwais ini merupakan sosok polisi sederhana, ramah dan peka terhadap kehidupan masyarkat tidak mampu. 

Ipda Heru kerap ditemui di jalan-jalan di Kota Ende saat menggunakan sepedanya. Sambil mengayuh sepedanya, ia memantau kondisi Kota Ende, menyapa masyarakat yang ia temui.

Peluh dan keringat menjadi bukti semangat pengabdian tanpa batas Ipda Heru di bumi rahim Pancasila. 

Sosok Ipda Heru, polisi bersepeda di bumi rahim Pancasila dengan kehidupan yang sederhana dan jiwa kemanusiaannya yang tinggi mendapat apresiasi dari Kapolres Ende, AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, S.H., S.I.K., M.H.

“Ini kegiatan positif yang dilakukan oleh anggota Polres Ende dimana ini adalah upaya kita mendekatkan diri dengan masyarakat".

"Salah satu caranya yaitu berpatroli atau berkendara menggunakan sepeda karena kita bisa mengatur ritme kita bisa berkendara dengan tidak terlalu cepat dan dengan kesempatan itulah memungkinkan untuk anggota ini bisa lebih dekat dengan masyarakat".

Baca juga: Sosok Benediktus Wahon, Putra NTT yang Dipercayakan Jadi Kasek Bawaslu Papua

"Seperti bisa tegur sapa dengan masyarakat di jalan, kemudian masyarakat juga bisa lebih mengenal anggota,” kata AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika. 

Selain itu, kata Kapolres Joni Mahardika, keuntungan menggunakan sepeda dalam menjalankan tugas juga agar anggota bisa masuk hingga ke gang-gang kecil di Kota Ende guna menyapa masyarakat.

Selain untuk menjaga kesehatan anggota itu sendiri, bersepeda juga mencerminkan pola hidup sederhana seorang anggota Polri. 

Jalan panjang pengabdian Ipda Heru Sutaban, Kasubsi PIDM Sihumas Polres Ende ini semoga menjadi inspirasi bagi sesama anggota Polri dan masyarakat Kabupaten Ende

Masih banyak cerita dan kisah Ipda Heru yang belum ditulis dalam artikel ini yang tentunya akan menjadi cerita lengkap jalan panjang pengabdian Ipda Heru di bumi rahim Pancasila dengan bersepeda. (bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved