Unni Bakery dari Hobi yang Diremehkan Menjadi Ikon UMKM Kuliner di Kota Kupang

Unni Bakery telah menjadi salah satu bakery premium terkemuka di Kota Kupang, dengan outlet di TDM 1, depan Masjid Istiqomah,

Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/HO
PRODUKSI - Unni Bakery, sebuah UMKM kuliner yang kini menjadi kebanggaan Kota Kupang, adalah kisah inspiratif tentang perjuangan, kerja keras, dan keberhasilan mengubah hobi menjadi usaha yang sangat berkembang.  

Dari usaha keluarga dengan hanya beberapa orang, Unni Bakery kini mempekerjakan 10 orang, termasuk tim lapangan, administrasi, packing, dan pembukuan.  “Dulu cuma keluarga Ibu Resda yang kerja, sekarang sudah ada tim lengkap dengan SOP jelas,” ujar Edia. 

Operasional harian dimulai setiap pukul 08.00 Wita di belakang kantor gubernur hingga pukul 14.00 Wita, dilanjutkan pukul 16.00 Wita di depan Istana Mode, Kuanino. 

Pemasaran yang awalnya mengandalkan Instagram kini diperluas dengan mobil keliling, memungkinkan tim untuk mendengar langsung masukan konsumen. Edia, yang bertugas di lapangan, menjelaskan pentingnya interaksi dengan pelanggan. “Kalau ada yang bilang harga kami lebih mahal, kami jelaskan bahwa kami pakai bahan premium. Harga itu relatif, tapi kualitas selalu nomor satu,” tegasnya.

Pendekatan ini memperkuat kepercayaan konsumen, yang kini memuji Unmi Bakery sebagai salah satu bakery terbaik di Kupang. Meski sukses, Uni Bakery menghadapi tantangan dalam hal kapasitas produksi dan tenaga kerja. 

Banyak tawaran kerja sama dari hotel hingga kapal pelayaran, namun belum dapat dipenuhi karena keterbatasan sumber daya. “Kami ingin buka cabang di Kota Kupang, mungkin 3-4 titik lagi, agar lebih mudah dijangkau konsumen,” ujar Edia. 

Meski sering diundang mengikuti pameran UMKM, seperti event kuliner, Unni Bakery masih selektif karena biaya tinggi dan pertimbangan target pasar. “Kami ingin ikut event yang sesuai dengan visi kami, tapi kalau biayanya terlalu besar, kami pikir-pikir dulu,” tambahnya.

Visi ke depan Unni Bakery adalah memperluas jangkauan tanpa mengorbankan kualitas.  “Kami ingin jadi supplier dari pabrik ke outlet-outlet baru, tapi untuk sekarang fokus kami tingkatkan kualitas dan layanan,” jelas Edia. Rencana ekspansi ini diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan memperkuat posisi Unni Bakery sebagai UMKM unggulan di Kota Kupang.

Kisah Unni Bakery adalah cerminan perjuangan Resda Paramita dan Muhammad Raffi yang mampu mengubah hobi sederhana menjadi usaha yang tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberikan dampak sosial.  Dari pandangan remeh di awal perjalanan, Unni Bakery kini menjadi simbol keberhasilan UMKM yang mampu bersaing dengan produk berkualitas premium. “Kami bangga bisa membuka lapangan pekerjaan dan menghadirkan roti halal yang disukai banyak orang,” tutur Edia.

Dengan komitmen pada kualitas dan kehalalan, Unni Bakery terus mengukir prestasi sebagai salah satu UMKM kuliner terbaik di Kota Kupang. (uan)

 
 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved