TTS Terkini

SMK Negeri Kolbano di TTS Terapkan Sekolah Gratis, Ini Langkah yang Ditempuh Pihak Sekolah

Menurut pemaparannya, jumlah guru honorer di SMKN Kolbano berjumlah 25 orang, termasuk tata usaha dan penjaga sekolah. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
SMKN Kolbano - Kepala SMKN Kolbano saat diwawancarai POS-KUPANG.COM pada Selasa (10/6/2025) 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE -  SMK Negeri Kolbano telah menerapkan sistem sekolah gratis sejak 2022 hingga saat ini. 

Kepala SMK Negeri Kolbano, Joni Leo, S. Pd, menyebutkan langkah yang diambil pihak sekolah terkait kebijakan ini dengan memprioritaskan pembiayaan urgent. 

"Untuk melaksanakan sekolah gratis di SMKN Kolbano, kami melakukan evaluasi pembiayaan di tingkat internal sekolah. Setelah melakukan pemetaan, kami prioritaskan yang perlu di biayai," jelas Kepala SMKN Kolbano kepada POS-KUPANG.COM, pada Selasa (10/6/2025). 

Ia menyebutkan prioritas pembayaran dari dana BOS yang pertama adalah pembayaran guru honorer.

Menurut pemaparannya, jumlah guru honorer di SMKN Kolbano berjumlah 25 orang, termasuk tata usaha dan penjaga sekolah. 

Baca juga: Bantu Siswa Kurang Mampu, SMK Negeri Kolbano Tiadakan Uang Komite

Selain itu, Joni menyebutkan pembiayaan selanjutnya yang dipetakan berupa ATK dan operasional sekolah, listrik dan air, serta kebutuhan anak. 

"Setelah pembayaran guru honorer, kita petahkan juga hal-hal prioritas yang wajib dan urgent yaitu ATK, Operasional di Sekolah, Air dan Listrik dan kebutuhan anak, itu kami anggarkan dalam dana BOS," terangnya. 

Ia juga menyebutkan alasan ditiadakan uang Komite karena berdasarkan pemetaraan yang dilakukan, dana BOS mampu mengcover gaji guru honorer. 

"Komite kenapa kami tidak pungut, karena Dana Bos setelah kami hitung, dana BOS bisa mengakomodir itu. Untuk melakukan ini perlu niat," jelasnya. 

Meskipun begitu, ia mengatakan SMKN Kolbano sendiri memiliki dana BOS yang tidak terlalu besar tetapi sudah mencukupi semua kebutuhan sekolah. 

Joni membeberkan ketika memutuskan untuk kebijakan sekolah gratis di SMKN Kolbano perlu keberanian dan kerja tulus. Ia sendiri harus mengalami konflik internal ketika memutuskan pemberlakuan ini. 

Baca juga: Turunkan Angka Stunting di Desa Berdaya Kolbano, PLN Selaraskan Program dengan Pemerintah Daerah

Tak hanya itu ia juga berpedoman pada  Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 Pasal 12 terkait pungutan biaya komite. Ia mengatakan aturan telah mengaturnya hanya mungkin tidak disosialisasikan atau kurang dipahami. 

Berdasarkan informasi, Joni menyebutkan uang sekolah yang ditanggungkan kepada anak sebelum sekolah gratis ini berlaku sebesar  Rp 50.000 per bulan. 

"Rp 50.000 per bulan bagi orang desa itu sangat besar. Apalagi kalau menumpuk sampai satu semester maka mereka lebih memilih putus sekolah," temannya. 

Dengan adanya kebijakan sekolah gratis ini, SMKN Kolbano mengalami peningkatan peserta didik secara signifikan. 

"Tahun 2022 jumlah siswa seluruhnya 117 siswa. Pada Tahun 2023 atau setahun pemberlakuan sekolah gratis ini, kami mendapatkan murid baru sejumlah 87 siswa,“ Jelasnya. 

Ia melanjutkan di tahun 2024, siswa yang mendaftarkan diri di SMKN Kolbano mencapai 163 siswa baru. Ia optimis untuk Tahun 2025, SMKN Kolbano bisa menerima siswa baru sejumlah 200 siswa. 

Joni juga menyebutkan selama ia menjadi kepala sekolah, SMKN Kolbano akan tetap menjalankan pendidikan gratis bagi seluruh siswanya. Ia berharap semakin banyak anak yang bisa bersekolah tanpa harus dipulangkan karena tidak membayar uang sekolah.

SMKN Kolbano sendiri merupakan sekolah kejuruan yang terletak di Esa Tanoe,  Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved