NTT Terkini

Suster-Pendeta Ajak Gubernur NTT Berdiskusi Bahas Strategi Penanganan TPPO 

Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), membahas strategi penanganan TPPO bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena.

|
POS KUPANG/NOVEMY LEO
DISKUSI  TPPO -  Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), membahas strategi penanganan TPPO bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena, di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (9/6). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, OMDSMY Novemy Leo

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Suster Laurentina, SDP dan Pendeta Emi Sahertian dan masyarakat lainnya yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), membahas strategi penanganan TPPO bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena.

Pertemuan terbatas yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (9/6) itu dihadiri oleh sejumlah aktifis diantaranya, Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Melawan TPPO sekaligus Koordinator Kargo, Suster Laurentina, serta Suster Tyas Rum dan Sr Rika MI dari Talitha Kun.

Hadir juga Herman Seran dari J-Ruk Kupang, Rudy Soik dari Divisi Advokasi Hukum Jarnas, Serta dua orang pendeta emeritus yakni Pdt Ina Bara Pa dan Pdt Emi Sahertian.

Baca juga: Cegah TPPO, Imigrasi Maumere Bentuk Dua Desa Binaan di Ende, NTT

Berikutnya, Djonk Iskandar dari KOMPAK Indonesia dan Pembina Ikatan Mahasiswa Timor Tengah Utara dan Timor Barat, Ino Natio. Hadir juga Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida Hamidah dan staf, Yohanes. 

DISKUSI TPPO 2
DISKUSI  TPPO -  Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), membahas strategi penanganan TPPO bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena, di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (9/6).

Pertemuan selama hampir dua jam itu membahas berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi dalam penanganan kasus TPPO, fenomena modus dan motif kasus TPPO yang terjadi selama ini.

Serta, bagaimana penanganan kasus TPPO yang dilakukan Polda NTT serta strategi kedepan untuk meminimalisir terjadinya TPPO di NTT.

Dalam kesempatan itu, Pdt Emi Sahertian dan Suster Laurentina mengemukakan modus yang dimainkan para pelaku TPPO dalam merekrut warga NTT untuk menjadi TKI illegal, termasuk indikasi sejumlah pihak yang diduga ‘bermain’ dalam kasus TPPO di NTT.

Keduanya juga mengungkapkan daerah-daerah kantong kasus TPPO yang menjadi target dari pelaku TPPO, seperti di Kabupaten Sabu, Rote Ndao, Alor.

DISKUSI TPPO 3
DISKUSI  TPPO -  Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), membahas strategi penanganan TPPO bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena, di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (9/6).

Suster Laurentina juga mengemukakan kesulitan mereka saat akan memulangkan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal yang sering tiba di Bandara El Tari Kupang untuk kemudian diteruskan ke kampong halamannya di wilayah Timor, Flores dan berbagai daerah lainnya di NTT.

Suster Larentina meminta bantuan Pemerintah untuk memfasilitasi BBM Ambulans yang akan membawa jenasah PMI Ilegal ke kampong halamannya.  

“Berharap Pak Gubernur bisa menghimbau seluruh kepala daerah untuk bisa mensuport biaya kepulangan jenasah PMI illegal yang akan pulang ke kampung halamannya,” harap Suster Laurentina.

Bahkan Pdt Emi Sahertian mengaku sering meminjam uang dari Suster Laurentina untuk penanganan korban TPPO.

“Jika ada kesulitan, saya biasa meminjam uang dari Suster Laurentina dan kemudian mesti menjalankan kolekte untuk membantu korban TPPO yang sudah menjadi jenasah,” kata Pdt Emi Sahertian.

DISKUSI TPPO 5
DISKUSI  TPPO -  Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), membahas strategi penanganan TPPO bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena, di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (9/6).

Suster Tyas mengemukakan masalah ketenagakerjaan dan ekonomi yang dialami masyarakat di wilayahnya. Dia berharap, pemerintah bisa mensuport masyarakat agar bisa berangkat keluar negeri secara legal.

Pdt Ina Bara Pah dan berharap, pemerintah lebih gencar melakukan advokasi dan sosialisasi terkait anti TPPO kepada masyarakat di daeah terpencil sehingga bisa lebih meminimalisir kasus TPPO

Dalam kesempatan itu, Rudy Soik mengungkapkan berbagai kasus TPPO dan tantangan yang dihadapinya selama ini.

Baca juga: Istri Gubernur dan Wagub NTT Undang Aktivis Perempuan Bahas Pelecehan Seksual dan TPPO

Rudy Soik Berharap pemerintah bisa lebih memperbanyak PJTKI yang legal di NTT sehingga bisa merekrut dan memberangkatkan warga NTT sebagai TKI legal.

Suratmi Hamidah dari BP3MI mengemukakan fakta dan data TPPO yang terjadi di NTT dan bagaimana mereka berperan untuk meminimalisir pemberangkatan TKI illegal.

BP3MI memfasilitasi pelatihan bagi TKI untuk bekerja di sejumlah Negara khususnya di bidang hospitality dan kesehatan. 

DISKUSI TPPO 7
DISKUSI  TPPO -  Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), membahas strategi penanganan TPPO bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena, di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin (9/6).

Sementara itu Herman Seran menilai, bahwa salah satu sebab banyaknya warga NTT yang terpaksa menjadi PMI ilegal karena merasa ‘tidak nyaman’ tetap berada di daerahnya pasca Pilkada.

Hal ini terjadi mereka mereka adalah ‘lawan politik’ dan ada politk balas dendam. 

Djonk Iskandar mengungkapkan alur-alur perjalanan yang biasanya digunakan oleh pelaku TPPO untuk meloloskan PMI Ilegal.

Djonk Iskandar memastikan KOMPAK degan caranya akan mendukung pemerintah untuk mensosialisasikan anti TPPO kepada generasi muda di NTT. 

Hal senada disampaikan Ino Natio bahwa mahasiswa di TTU dan Timor Barat siap bersinergi dengan pemerintah, agar tak ada lagi warga NTT yang berangkat secara illegal ke luar negeri. (vel)

Baca juga: Romo Leo Mali Sebut TPPO dan TPKS Terjadi karena Mentalitas Hamba

Tingkatkan Sosialisasi dan Advokasi

DALAM Diskusi bersama Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) itu, Gubernur NTT, Melki Laka Lena memastikan akan member perhatian serius terkait upaya meminimalisir terjadinya kasus TPPO di NTT.

Menurut GUbernur Melki Laka Lena, salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan yakni melalui sosialisasi secara masif di rumah ibadah seperti di mimbar gereja dan mesjid.

Hal ini penting dilakukan agar masyarakat atau umat dimaksud bisa mendapatkan gambaran yang benar dan tepat jika ingin bekerja diluar negeri secara legal.

SAMBUTAN - Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan sambutan di workshop tata kelola dan ketahanan air di Hotel Sotis Kupang, Kamis (22/5/2025) 
SAMBUTAN - Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan sambutan di workshop tata kelola dan ketahanan air di Hotel Sotis Kupang, Kamis (22/5/2025)  (POS-KUPANG.COM/HO)

Gubernur Melki Laka Lena juga berharap Koalisi Masyarakat Sipil Melawan TPPO ini bisa terus bersinergi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam upaya mencegah dan menangani kasus TPPO di NTT.

Sebab, Pemerintah tidak bisa sendiri dalam menangani kasus TPPO di NTT.

Semua pihak mulai dari aparat penegak hukum,  tokoh agama, TNI/ Polri termasuk masyarakat sipil dan LSM mesti bersinergi dan bekerjasama sesuai perannya. 

Gubernur Melki Laka Lea memastikan apa yang sudah dibahas bersama dalam diskusi ini akan ditindaklanjuti tentunya akan dipiirkan peluang-peluang apa yang bisa diambil pemerintah untuk penanganan dan upaya meminimalisir TPPO di NTT. (vel)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved