Kualifikasi Piala Dunia 2026
Rolex untuk Romeny
Garuda telah masuk ronde keempat perburuan tiket Piala Dunia 2026. Sebuah pencapaian terbaik dalam sejarah sepak bola Tanah Air.
Penulis: dion db putra | Editor: Oby Lewanmeru
Dari duel 2x45 menit antara Timnas Indonesia vs China di Stadion GBK Kamis malam, saya terkesan menikmati momen mulai dari menit ke-40 sampai 45.
Pada menit ke-40 si hitam manis dan pekerja keras dari Papua, Ricky Kambuaya bergerak lincah memasuki kotak penalti China.
Libero China, Yang Zexiang yang telah tertinggal satu langkah terpaksa menggaet kaki Ricky. Ricky Kambuaya pun terjatuh di kotak terlarang.
Awalnya wasit asal Uzbekistan, Rustam Lutfulin tidak melihat hal itu sebagai pelanggaran. Apalagi sentuhan Zexiang tidak terlalu keras menimpa kaki Ricky.
Asisten wasit memberitahu Rustam untuk menengok VAR guna memastikan momen itu pelanggaran atau bukan.
Rustam Lutfulin berlari kecil ke pinggir lapangan. Menyimak tayangan ulang video pertandingan. Tak lama berselang dia menunjuk titik putih. Stadion GBK bergemuruh. Yang Zexiang tertunduk lesu. Wajahnya memerah.
Momen berikutnya sungguh menawan hati. Kapten Timnas Jay Idzes langsung memeluk bola sepak menuju titik putih disusul Egy Maulana Vikri.
Para pemain China spontan mengerubuti Bang Jay dan Egy. Dalam jagat persepakbolaan trik ini bertujuan memprovokasi lawan. Beri tekanan psikologis agar tidak fokus saat eksekusi penalti.
Pemain China kuat menduga Jay Idzes bakal mengambil tendangan 12 pas itu. Toh sang kapten erat memeluk bola atau mungkin Egy Maulana Vikri.
Setelah wasit perintahkan area kotak penalti harus steril, Jay memberikan bola kepada Ole Romeny.
Mata para pemain China yang mengerumuninya terbelalak. Mereka kena prak. Terkecoh. Anak-anak Tiongkok baru sadar Jay Idzes adalah "malaikat pelindung" Ole Romely.
Jay Idzes sungguh memperlihatkan perannya sebagai pemimpin. Dia memberi diri ditekan lawan demi membentengi Ole Romeny dari provokasi.
Ole Romely fokus dan begitu tenang mengambil penalti. Tembakan bola mendatarnya meluncur mulus ke pojok kanan gawang Wang Dalei. Skor 1-0!
“Ya, saat melihat wasit pergi ke VAR room, saya sudah mengira akan penalti,” ujar Ole.
“Saya tidak merasa tertekan sama sekali (saat menendang penalti). Ayah saya selalu bilang untuk menikmati permainan. Jadi itulah yang saya lakukan,” kata Ole seusai pertandingan yang disaksikan kurang lebih 50 ribu penonton di Stadion GBK.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.