Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 1 Juni 2025, Cinta Kasih : Media Komunikasi Berbagi Berkat Allah
Karena kita begitu mudah terpecah-belah, tercerai berai oleh ego kita masing-masing, maka Yesus berdoa kepada Bapa-Nya agar kita bersatu
Oleh : Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Hari Minggu Komunikasi Sedunia, Minggu Paskah VII, 1 Juni 2025 Pater Fransiskus Banusu SVD merujuk pada Bacaan I: Kis. 7: 55-60, Bacaan II: why. 22: 12-14.16-17.20, Injil: Yoh. 17: 20-26
"Bapa Yang Kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku melalui pemberitaan mereka." (Yoh 17:20).
Yesus mengajar kita bahwa media komunikasi paling efektif ada berdoa. Ia membangun komunikasi dengan Allah demi kepentingan kita melalui doa.
Karena kita begitu mudah terpecah-belah, tercerai berai oleh ego kita masing-masing, maka Yesus berdoa kepada Bapa-Nya agar kita bersatu.
Cara memberi kesaksian dan menampakkan cinta kasih Bapa kepada dunia adalah dengan hidup dalam persekutuan baik para murid maupun kita semua percaya kepada Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 1 Juni 2025, “Supaya Mereka Menjadi Satu”
Sebagaimana Yesus dan Bapa adalah satu demikian juga rasul-rasul dan orang-orang beriman yang percaya bersatu dengan Yesus dan Bapa-Nya.
"Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka bersatu dengan sempurna agar dunia tahu bahwa Engkaulah yang mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." (Yoh 17:23).
Bersama Yesus dan Bapa-Nya kita bersatu dan persekutuan ini menjadi sempurna karena kita sungguh dikuasai oleh Roh Kudus untuk saling memberi penghiburan dan harapan teristimewa bagi sesama yang dirundung malapetaka, kesusahan dan ketidakpastian.
Melalui cara hidup seperti ini kita menopang mereka untuk meyakinkan mereka bahwa Allah sungguh hadir nyata dalam hidup mereka melalui kehadiran kita di antara mereka.
Inilah cara efektif mewujudnyatakan cinta kasih di antara kita dengan membagi berkat-berkat yang telah Allah Bapa berikan kepada kita masing-masing.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 1 Juni 2025: Supaya Mereka Menjadi Satu
Dengan membagi berkat Allah di abtara kita, Tuhan memberi upah sukacita dan damai sejati yang tak pernah akan sirna dari hidup kita hingga keabadian.
Berbagi berkat Allah dengan hidup saling peduli dan menghindarkan kita dari cara hidup saling mengabaikan, menghina bahkan saling menjatuhkan atau yang kuat menindas yanga lemah dan tak berdaya.
Cara hidup tak bersaudara sejati, dunia promosikan dan cukup mendapat tanggapan yang positif. Hal ini diperkuat oleh kenyataan kejahatan kemanusiaan dalam pelbagai bidang kehidupan yang terus terjadi dan berkembang pesat dari waktu ke waktu.
Dalam kondisi kekhaosan ini, komunikasi atau pewartaan pertobatan dan pengampunan harus terus diserukan oleh Gereja sebagai suara kenabiannya. Santo Stefanus mewartakan keselamatan melalui penganpunan hingga nafas terakhirnya.
Sebelum kematiannya oleh siksaan keji para penjahat yang menganiayanya, Stefanus berkomunikasi kepada Tuhan melalui doanya, "Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka!" (Kis 7:60).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Mei 2025, Rindu Memandang Wajah Kristus dan BundaNya Perawan Marian
Stefanus mengikuti gurunya Tuhan Yesus yang memberi pengampunan kepada para algojo dari salib di bukit Golgota, "Ya Bapa, ampunilah mereka sebab tidak tahu apa yang mereka perbuat." Pemazmur pun bermadah, "Langit mewartakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah." (Mzm 97:6.7).
Gereja kuat dalam komunikasi pengampunan karena mengandalkan Kristus. Yesus menjanjikan Roh Kudus untuk terus membimbing dan menyertai Gereja dalam misinya di tengah dunia.
Melalui peran Roh Kudus Gereja boleh berseru, "Datanglah ya Tuhan Yesus." "Sesungguhnya, Aku datang segera, dan Aku membawa upah untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega." (Why 22:12-13).
Yesus puncak keselamatan umat manusia. Umat mesti hidup dalam persekutuan kasih, saling peduli bagi berkat Allah dan saling mengampuni.
Komunikasi pengampunan harus menjadi konsumsi harian umat beriman agar sadar akan kebenaran ajaran Yesus, "Ampunilah kami seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Mei 2025, "Perjumpaan Penuh Sukacita"
Pengampunan adalah komunikasi efektif sebagai kesaksian hidup ketimbang banyaknya bahasa verbal yang kita ungkapkan tanpa tindakan.
Komunikasi kasih Allah kepada sesama mesti ditunjang oleh pengalaman konkrit perjumpaan dan pertemuan langsung di antara kita satu sama lain. Dalam perjumpaan kasih, komunikasi makin efektif di mana selain saling menyapa, kita bisa mendengar dengan hati.(*)
Selamat Hari Minggu Komunikasi Sedunia. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Minggu/Pekan VII Paskah/C, 010625).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.