Belu Terkini

Kisah Reparasi Jok Motor Wijaya Atambua, Omset Hingga Jutaan Rupiah Per Hari

Akbar mengaku sejauh ini belum ada anak muda di Belu yang datang belajar langsung padanya. Padahal, ia sangat terbuka berbagi ilmu.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
REPARASI - Usaha reparasi atau modifikasi sarung jok motor milik keluarga Wijaya yakni Akbar Wijaya (33), adiknya Manda Wijaya (29), dan sang ayah, Darmo Wijaya (66) yang berlokasi di Kilometer 1 Jalan Muhammad Yamin, Kelurahan Rinbesi, Atambua Selatan, Kabupaten Belu. Minggu (1/6/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Di tengah meningkatnya pengguna sepeda motor di wilayah Kabupaten Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara (TTU), ada satu usaha yang mampu menyulap peluang menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan. 

Usaha reparasi atau modifikasi sarung jok motor milik keluarga Wijaya ini bukan hanya bertahap, tapi terus berkembang hingga menghasilkan omset jutaan rupiah per hari.

Berlokasi di Kilometer 1 Jalan Muhammad Yamin, Kelurahan Rinbesi, Atambua Selatan, Kabupaten Belu toko service jok motor ini dikelola oleh tiga sosok yang tak lekang oleh waktu yakni Akbar Wijaya (33), adiknya Manda Wijaya (29), dan sang ayah, Darmo Wijaya (66).

Saat Pos Kupang berkunjung, suara mesin stapler, aroma lem perekat, dan sejumlah jok motor yang menunggu untuk dipercantik oleh dua pemuda yang lagi serius bekerja. 

Di balik usaha kecil itu, berdiri Akbar Wijaya (33), sang perajin jok motor yang merajut mimpi bersama sang adik Manda Wijaya (29) dan ayahnya Darmo Wijaya (66). 

Baca juga: Jelang Hari Lahir Pancasila, Polres Belu Koordinasi dengan Organisasi Mahasiswa

Akbar adalah pria asal Surabaya yang telah merantau sejak lama. Bersama orang tuanya, ia pernah tinggal di Kupang, lalu melanjutkan petualangan hidup ke Dili, Timor Leste. Di sana, mereka juga menggeluti usaha servis sofa dan service jok motor.

“Waktu di Timor Leste, kita belajar banyak. Tapi ketika situasi berubah, kami putuskan pindah ke Atambua dan memulai dari nol lagi, kali ini khusus servis jok motor dan juga membuka Sorum motor. Tetapi kami lebih fokus di service jok motor,” ujar Akbar kepada Pos Kupang. Minggu (1 Juni 2025).

Ia menyebut usaha yang ditekuninya tanpa pelatihan resmi, hanya belajar secara otodidak. "Kita belajar otodidak, hanya mengandalkan internet atau YouTube,” ujarnya.

Ia menyatakan modal awal usaha Wijayah bersaudara tidak banyak, hanya cukup membeli lem, pelapis jok, beberapa peralatan dasar, dan sedikit busa. 

“Kami bongkar dulu joknya, buang pelapis lama, potong busa baru, sesuaikan dengan bentuk, lalu lem dan jahit sesuai model yang diinginkan pelanggan,” sambung Manda, sang adik yang juga lihai mengatur pola dan potongan bahan.

Akbar juga menjelaskan harga jasanya pun bervariasi, mulai dari Rp90 ribu untuk ganti kain pelapis, Rp120 ribu tanpa matras, hingga Rp150 ribu jika pelanggan ingin dudukan lebih empuk dengan busa tambahan. Untuk mobil, mereka mematok harga hingga Rp3,8 juta untuk dua seat.

“Kalau ramai, bisa sampai 20 motor sehari. Omzetnya sekitar 2 sampai 3 juta per hari,” tambah Akbar. 

Ia membeberkan yang menarik saat musim Road race atau balapan motor. Banyak pelanggan dari Kefamenanu, Atambua, bahkan Timor Leste memesan layanan khusus agar motornya tampil kinclong dan nyaman digunakan.

“Biasanya mereka datang jauh-jauh. Kalau pas road race bisa ramai sekali. Sering juga ada pelanggan dari Dili. Itu kita kerja sampai malam. Jadi ini bukan hanya soal bisnis lokal, tapi lintas batas juga,” kata Akbar.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved