Prakiraan Cuaca

Cuaca Maritim NTT, BMKG: Gelombang Tinggi Laut Flores dan Selatan NTT Masih Berpotensi hingga 2 Juni

Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT, BMKG: Gelombang Tinggi Laut Flores dan Samudera Hindia Selatan NTT masih berpotensi hingga 2 Juni.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO
GELOMBANG TINGIGI - BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang melanda sejumlah perairan di NTT. Cuaca Maritim NTT, BMKG: Gelombang Tinggi Laut Flores dan Selatan NTT Masih Berpotensi hingga 2 Juni. 

POS-KUPANG.COM - Peringatan dini Cuaca Maritim NTT kembali dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosfisika ( BMKS ).

BMKG mengingatkan par pelaut di NTT agar mewaspadai gelombang tinggi di Perairan NTT tepat di Laut Flores dan Selatan NTT.

BMKG menyebut gelombang tinggi di Laut Flores masih berpotensi hingga 2 Juni 2025.

Peringatan dini BMKG ini berlaku mulai Jumat (30/5/2025) pukul 07.00 WIB hingga Senin (2/6/2025) pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Prakiraan BMKG Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 31 Mei 2025, Hujan Ringan Hampir di Seluruh Wilayah NTT

BMKG memprediksi tinggi gelombang di kedua Perairan NTT itu mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.

Selain Perairan NTT, BMKG juga merilis Sejumlah Peerairan Indonesia  yang berpeluang gelombang tinggi .

Berikut Perairan Indonesia yang berpeluang gelombsng tinggi hari ini:

Selat Malaka bagian utara
Samudra Hindia barat Kepulauan Nias
Samudra Hindia barat Bengkulu
Samudra Hindia barat Aceh
Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai
Samudra Hindia barat Lampung
Samudra Hindia selatan Banten
Samudra Hindia selatan Jawa Barat
Samudra Hindia selatan Jawa Tengah
Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta
Samudra Hindia selatan Jawa Timur
Samudra Hindia selatan Bali
Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat
Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur
Laut Natuna Utara
Laut Banda
Laut Arafuru bagian barat
Laut Arafuru bagian tengah
Laut Arafuru bagian timur
Laut Flores

Baca juga: Simak Penjelasan BMKG Penyebab Cuaca Hujan di Labuan Bajo NTT Walau Musim Kemarau

BMKG juga melaporkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut hingga Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot.

Di wilayah selatan Indonesia, angin umumnya bergerak dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan yang sama, yaitu 4-20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru dan Samudra Pasifik Papua.

Terkait dengan keselamatan pelayaran, BMKG menyampaikan bahwa kondisi gelombang dan angin tersebut dapat berisiko terhadap perahu nelayan jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter.

Untuk kapal tongkang, risiko meningkat jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.

BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait agar memperhatikan potensi bahaya cuaca laut tersebut selama periode peringatan berlaku. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved