NTT Terkini
Kaum Muda NTT Bertemu Langsung Gubernur Melki Laka Lena, Dorong Kebijakan yang Lebih Inklusif
Provinsi NTT memiliki populasi kaum muda yang mencapai 25 persen dari total penduduknya (BPS, 2024).
Sementara, Samuel Apsalon Niap, Area Program Manager Plan Indonesia, menekankan bahwa pertemuan tersebut juga mendorong keterlibatan kaum muda secara aktif dalam proses pembangunan daerah untuk memperkuat peran mereka sebagai aktor perubahan menuju NTT yang lebih setara dan sejahtera.
Sebagai hasil konsolidasi lintas kabupaten, kaum muda NTT mengusulkan tiga fokus utama kebijakan:
Pertama, pendidikan dan perlindungan anak, meliputi Integrasi isu bullying, kesehatan mental, dan literasi digital ke kurikulum; peningkatan kapasitas guru BK dan penempatan psikolog anak; serta rehabilitasi sekolah serta pemanfaatan dana BOS yang transparan.
Kedua, infrastruktur, Kesehatan, dan Lingkungan, meliputi prioritas pembangunan jalan penghubung, perluasan listrik dan internet, penguatan posyandu dan layanan kesehatan ibu-anak serta program kebersihan lingkungan satu kali sebulan di setiap kecamatan.
Ketiga ekonomi dan budaya meliputi pelatihan vokasi dan wirausaha untuk kaum muda, dukungan digitalisasi usaha mikro perempuan dan klasterisasi wilayah pembangunan dan pelestarian budaya lokal.
Komitmen Gubernur NTT
Dalam tanggapannya, Gubernur NTT menegaskan komitmennya untuk membuka ruang partisipasi reguler bagi kaum muda.
“NTT hanya bisa maju jika kaum mudanya berdiri di garis depan perubahan. Aspirasi yang disampaikan hari ini akan menjadi referensi utama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Daerah ke depan,” tegas Melki Laka Lena dalam sambutannya.
"Anak muda dan perempuan menjadi penggerak untuk beberapa aspek pembangunan di NTT, kenapa harus anak muda dan perempuan? Karena buat kami, dua kelompok ini menjadi kekuatan utama yang kita harus optimalkan baik itu di bidang pertanian peternakan, perikanan, energi terbarukan dan lain-lain. Intinya adalah pemerintah mendorong anak muda dan perempuan untuk tampil sebagai penggerak ekonomi di
NTT," jelas Laka Lena.
Pertemuan tersebut turut difasilitasi oleh Plan Indonesia melalui program-program pemberdayaan kaum muda di wilayah NTT.
Selain itu, pertemuan tersebut juga menjadi momentum penting yang menunjukkan bahwa generasi muda di NTT tidak tinggal diam. Dengan menyuarakan kebutuhan dan menawarkan solusi konkret, mereka telah menunjukkan bahwa masa depan NTT bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi juga keberdayaan sosial dan partisipasi generasi muda secara bermakna. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.