Sumba Barat Daya Terkini
Wakil Ketua Lembaga Adat Kampung Ratenggaro Sebut Perlu Panjang Sabar Tangani Suasana di Ratenggaro
Penanganan kampung adat Ratenggaro, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya berbeda dengan lokasi wisata lainnya.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Penanganan kampung adat Ratenggaro, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya berbeda dengan lokasi wisata lainnya.
Misalnya penanganan lokasi wisata Ratenggaro berbeda dengan penanganan lokasi wisata Danau Weekuri.
Kampung adat Ratenggaro adalah kampung adat publik bersifat privat. Sedangkan, lokasi wisata danau Weekuri bersifat publik komunal.
Karena itu, perlu panjang sabar untuk menangani suasana kampung adat Ratenggaro, Sumba Barat Daya. T
idak bisa menyamakan penanganan kampung adat Ratenggaro dengan kampung wisata lainnya. Pemerintah juga tidak bisa mengintervensi jauh terhadap penanganan kampung adat Ratenggaro karena memiliki otonom khusus mengurus kampung adat tersebut.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Lembaga adat Kampung adat Ratenggari, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Paskalis Muda Tari Mada, SP, melalui telepon selulernya, Senin 19 Mei 2025.
Menurutnya, keterbatasan pendidikan, sumber daya manusia, tak pernah memiliki pengalaman keluar daerah menjadi satu problem besar yang dihadapi lembaga adat selama ini dalam upaya menata kampung adat Ratenggaro menjadi lebih baik ke depan.
Pihaknya selalu berupaya melakukan pendekatan personal dan terus mengarahkan masyarakat Kampung adat Ratenggaro untuk senantiasa menjaga suasana kampung adat tetap kondusif.
Tentu semua itu membutuhkan waktu bagi masyarakat untuk memahami setiap rencana baik pemerintah menata dan mengelolah kampung itu.
Hal lainnya, ia menyebutkan hampir dua bulan terakhir ini tidak ada aktifitas penanganan terhadap kunjungan wisatawan ke kampung adat Ratenggaro karena ada persoalan internal kampung itu.
"Tidak ada penjagaan dipintu masuk, petugas keamanan di pantai dan lainnya. Semua itu sedang menunggu penyelesaian persoalan internal itu. Saat ini, belum terlaksana karena ada kedukaan seorang tokoh adat dalam kampung itu. Mudah-mudahan paskah penguburan, pihaknya segera memfasilitasi menyelesaikan persoalan internal kampung adat Ratenggaro sehingga aktifitas kembali berjalan seperti biasa," paparnya.
Karenanya, ia menghimbau masyarakat yang berkunjung ke kampung adat Ratenggaro khususnya ataupun ke lokasi wisata lainnya di Sumba Barat Daya agar bijaksana dalam menggunakan media sosial demi membangun pariwisata Sumba Barat Daya maju ke depan. Bagi pengurus lembaga adat Kampung Adat Ratenggaro selalu siap menerima kritik dan saran masyarakat demi perbaikan kemajuan kampung adat Ratenggaro ke depan. (pet)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.