Belu Terkini
Dukung Ketahanan Pangan, WBP Lapas Atambua Garap 1.500 Meter Persegi Lahan untuk Sayur Mayur
Lapas Kelas IIB Atambua kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIB Atambua kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Terhitung Jumat (16/5/2025), para WBP mulai menggarap kembali lahan pertanian seluas 1.500 meter persegi yang sebelumnya telah dipanen, untuk kembali ditanami sayuran seperti kangkung dan sawi.
Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja Lapas Atambua, Andra Sukabir, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian kerja yang rutin dilakukan Lapas Atambua.
Ini sebagai bentuk implementasi dari 13 Program Akselerasi Pemasyarakatan (Menimipas), khususnya pada poin kedua yang menekankan pentingnya pemberdayaan WBP untuk ketahanan pangan nasional.
Ia menyebut lahan tersebut dikerjakan oleh WBP dari Blok A, sebagai bagian dari pelatihan keterampilan di bidang pertanian.
Baca juga: Resmi Jadi PNS, Dua Pegawai Lapas Atambua Siap Jalankan Amanah Negara
“Pembukaan dan pengelolaan lahan ini tidak hanya bertujuan mendukung program ketahanan pangan, tapi juga untuk memberikan keahlian praktis bagi warga binaan, sehingga mereka punya bekal keterampilan saat kembali ke masyarakat nanti,” ujar Andra.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dari upaya Lapas Atambua dalam mewujudkan Asta Cita Presiden, terutama dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui program pembinaan yang produktif dan berkelanjutan.
Setelah proses pengolahan lahan selesai, tambahnya, kegiatan akan dilanjutkan dengan penanaman bibit kangkung dan sawi yang sebelumnya telah disemaikan oleh para WBP.
Diharapkan, lanjutnya, hasil dari ladang sayur ini dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk kebutuhan internal lapas maupun sebagai media pembelajaran pertanian praktis.
“Kami ingin warga binaan tidak hanya menyelesaikan masa hukuman, tapi juga pulang dengan bekal kemandirian, salah satunya lewat keahlian bertani,” tutup Andra. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.