Bali Nusra Education Fair 2025
Mini Workshop Inspiratif dari Universitas San Pedro dan Primakara University
Yoki Chandra Imamica dengan materi Menggaungkan Ekonomi Kreatif Digital. Yoki saat itu menyoroti pentingnya literasi digital di era global saat ini.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Antusiasi tinggi di hari kedua pelaksanaan Bali Nusra Education Fair 2025 di Atrium Lippo Plaza Kupang.
Acara ini kembali menghadirkan mini workshop inspiratif, kali ini dengan sesi pertama yang diisi oleh dua narasumber masing-masing Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Universitas San Pedro Kupang, Rudo Talan dan Direktur Marketing Primakara University Bali, Yoki Chandra Imamica, S.I.Kom.
Keduanya berbagi wawasan tentang pendidikan tinggi di era digital dan keunggulan universitas masing-masing.
Yoki Chandra Imamica dengan materi Menggaungkan Ekonomi Kreatif Digital. Yoki saat itu menyoroti pentingnya literasi digital di era global saat ini.
“Kita hidup di era digital yang tak terhindarkan. Gadget sudah menjadi bagian hidup, dari bangun tidur hingga mencari informasi. Jika tidak belajar digital sekarang, kita akan tenggelam dalam gelombang ekonomi digital,” ujarnya.
Baca juga: Bali Nusra Education Fair 2025: Universitas Citra Bangsa Perluas Akses Pendidikan Internasional
Ia menjelaskan bahwa Primakara University Bali bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga komunitas yang mendukung inovasi, kreativitas, dan kolaborasi di bidang ekonomi kreatif digital.
Salah satu keunggulan Primakara adalah mata kuliah teknopreneurship.
“Di semester 5 dan 6, mahasiswa dari berbagai jurusan membentuk kelompok lintas disiplin untuk membuat bisnis digital. Mereka mempresentasikan ide bisnis di ruang publik, seperti mal, bahkan di hadapan investor dan tokoh seperti Gita Wirjawan, mantan Menteri Perdagangan,” ungkap Yoki.
Visi Primakara adalah menjadi universitas unggul di bidang ekonomi kreatif digital berbasis teknopreneurship, mempersiapkan mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Sementara Rudo Talan dari Universitas San Pedro dengan materi Menggabungkan Ilmu, Teknologi, dan Nilai Pancasila.
Rudo Talan memaparkan visi Universitas San Pedro untuk menjadi universitas unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi, iman, dan takwa berbasis nilai-nilai Pancasila pada 2025.
Baca juga: Bali Nusra Education Fair 2025, Membantu Calon Mahasiswa Pilih Perguruan Tinggi
“Di tengah digitalisasi, kami tetap menanamkan iman dan takwa serta nilai-nilai Pancasila. Rektor kami adalah pastor, dan ketua yayasan adalah pendeta, sehingga nilai-nilai Kristen tetap terjaga,” jelasnya.
Universitas San Pedro memiliki tiga fakultas—Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan Teknik—dengan 10 program studi. Dua prodi unggulan yang menjadi satu-satunya di NTT adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan Statistika. “Prodi PLB menjawab kebutuhan guru untuk anak berkebutuhan khusus, sementara Statistika memiliki peluang karier besar, misalnya di BPS, meski peminatnya masih sedikit,” ujar Rudo.
Ia juga menyoroti prestasi universitas, seperti hibah penelitian dosen dan keberhasilan mahasiswa di bidang olahraga, termasuk menghasilkan pemain timnas Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.