Ibadah Haji 2025

Bagaimana Jika Ada Barang Jamaah Haji Ketinggalan di Madinah?

Proses perpindahan jamaah haji dari Madinah ke Mekah terus berlangsung sejak Sabtu (10/5/2025).

Editor: Alfons Nedabang
MEDIA CENTRE HAJI
BARANG TERTINGGAL - Kasi Perlindungan Jamaah (Linjam) Madinah M. Slamet  menunjukkan kursi roda jemaah haji 2024 yang ada di kantor Daker Madinah. Kursi roda yang layak pakai itu bisa digunakan lagi untuk 2025. 

POS-KUPANG.COM, MADINAH – Proses perpindahan jamaah haji dari Madinah ke Mekah terus berlangsung. Sejak Sabtu (10/5/2025) hingga Senin (12/5), 206 kloter atau 80.107 jamaah sudah tiba.

Dari jumlah itu, 11.230 jamaah tiba di Mekah pada hari ketiga pendorongan.

Namun, perpindahan besar ini menyisakan banyak barang tertinggal.

Barang-barang seperti koper, tas, sandal, hingga handphone sering ditemukan.

Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja Madinah, M Slamet, membenarkan hal ini.

“Banyak yang kami temukan, mulai tas, koper, kursi, hingga HP,” kata Slamet.

Fenomena ini sering terjadi karena perpindahan logistik yang cepat.

Jamaah harus berpindah hotel dengan cepat, mengikuti sistem fast track.

"Kadang hotelnya berbeda-beda, jadi barangnya tertinggal," jelas Slamet.

Untuk mengatasi masalah ini, linjam menerapkan sistem koordinasi lintas sektor.

Setiap sektor, dari 1 sampai 5, memiliki petugas linjam yang siap bertugas.

Mereka tergabung dalam grup WhatsApp untuk memudahkan komunikasi.

Baca juga: Jamaah Haji Belum Terima Kartu Nusuk Tetap Bisa ke Masjidil Haram

Jika barang tertinggal ditemukan, akan langsung dibagikan ke grup untuk ditindaklanjuti.

“Kita share di WA Group linjam Madinah, biar cepat ditindak,” jelasnya.

Barang akan didata sesuai embarkasi dan diserahkan ke linjam sektor masing-masing.

Jika jumlah barang sedikit, bisa langsung dijemput.

Namun, jika banyak, sektor harus menyiapkan kendaraan untuk pengangkutan.

Slamet mengingatkan, jamaah yang merasa kehilangan barang tidak perlu panik.

“Laporkan saja ke ketua kloter, rombongan, atau linjam sektor,” katanya.

Ia juga mengimbau jamaah untuk memberi tanda pada barangnya.

Nama, nomor kloter, embarkasi, dan nama hotel sebaiknya dicantumkan.

Ini akan memudahkan petugas jika barang tertinggal ditemukan.

Sweeping kamar menjadi bagian penting dari sistem perlindungan jamaah ini.

Upaya ini memastikan hak jamaah, termasuk barang pribadinya, tetap terjaga. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved