Konklaf 2025

Profil Paus Leo XIV, Paus Pertama dari Amerika Serikat

Sebelum terpilih menjadi Sri Paus, ia menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Uskup dan presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin sejak 2023. 

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR YT
PAUS LEO - Paus Leo XIV saat pertama kali diperkenalkan kepada publik di Basilika Santo Petrus Vatikan, Kamis 8 Mei 2025. 

POS-KUPANG.COM - Habemus Papam. Umat Katolik sejagat telah memiliki pemimpin baru.

Kardinal Robert Francis Prevost asal Amerika Serikat (AS) yang kini berusia 69 tahun terpilih sebagai paus ke-267 dalam Gereja Katolik.

Robert Prevost yang memilih nama Paus Leo XIV terpilih pada hari kedua konklaf pada Kamis (8/5/2025). 

Robert Prevost menjadi paus pertama dari Amerika Serikat.

Ordo Agustinus

Paus Leo XIV, lahir dengan nama Robert Francis Prevost OSA lahir 14 September 1955 di Chicago, Amerika Serikat.

Pada tahun 1977, ia memasuki novisiat Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) di provinsi Our Lady of Good Counsel, di Saint Louis. Pada 29 Agustus 1981, ia mengikrarkan janji suci. 

Ia belajar di Catholic Theological Union Chicago, dan menerima diploma dalam bidang teologi.

Pada usia 27 tahun, ia dikirim oleh Ordo ke Roma untuk mempelajari hukum kanonik di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum). 

Ia menerima tahbisan imam pada 19 Juni 1982. Ia meraih gelar licentiate pada tahun 1984, dan kemudian dikirim untuk bekerja di misi Chulucanas, di Piura, Peru (1985-1986).

Pada tahun 1987, ia dianugerahi gelar doktor dengan disertasi: "Peran prior lokal dalam Ordo Santo Agustinus". 

Pada tahun yang sama, ia terpilih menjadi direktur vocasi dan direktur misi provinsi Agustinian "Mother of Good Counsel" dari Olympia Fields, Illinois, Amerika Serikat. 

Pada tahun 1988, ia dikirim ke misi Trujillo sebagai direktur proyek pembentukan gabungan untuk calon-calon Agustinian di Vikariat Chulucanas, Iquitos, dan Apurímac. 

Di sana, ia menjabat sebagai prior komunitas (1988-1992), direktur pembentukan (1988-1998), dan pengajar bagi yang sudah bersumpah (1992-1998). 

Di Keuskupan Agung Trujillo, ia menjadi vikaris yudisial (1989-1998), serta profesor hukum kanonik, patristik, dan moral di Seminari Mayor San Carlos e San Marcelo.

Pada tahun 1999, ia terpilih sebagai prior provinsi dari provinsi Mother of Good Counsel, Chicago. Setelah dua setengah tahun, Kapitel Umum biasa memilihnya menjadi prior umum, sebuah jabatan yang kembali diberikan kepadanya dalam Kapitel Umum biasa tahun 2007. 

Pada Oktober 2013, ia kembali ke provinsinya (Chicago) untuk mengajar bagi yang sudah bersumpah dan menjabat sebagai wakil provinsi, jabatan yang ia pegang hingga 3 November 2014, ketika Paus Fransiskus menunjuknya sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo, Peru, mengangkatnya menjadi uskup dan memberinya keuskupan tituler Sufar. 

Pada 7 November, ia mengambil kepemilikan kanonik keuskupan tersebut di hadapan Nunsius Apostolik James Patrick Green; ia ditahbiskan menjadi uskup pada 12 Desember 2014, pada Hari Raya Bunda Maria dari Guadalupe, di katedral keuskupannya. Ia menjabat sebagai uskup Chiclayo sejak 26 November 2015. 

Pada Maret 2018, ia menjadi wakil presiden kedua Konferensi Episkopal Peru. Paus Fransiskus menentukannya sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus pada 2019, dan anggota Kongregasi untuk Uskup pada 2020.

Pada 15 April 2020, Paus menunjuknya sebagai administrator apostolik Keuskupan Callao.

Pada 30 Januari 2023, Paus Fransiskus menunjuk Kardinal Prevost sebagai prefek Dikasteri untuk Uskup dan presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.

Dikreasikan dan diumumkan sebagai Kardinal oleh Paus Fransiskus dalam Konsistori 30 September 2023, dari Diakonat Santa Monica.

Robert Prevost merupakan anggota dari Dikasteri untuk: Evangelisasi, Seksi untuk evangelisasi pertama dan Gereja-gereja partikular baru; Doktrin Iman; Gereja-gereja Timur; Klerus; Institut Kehidupan Terkudus dan Masyarakat Hidup Apostolik; Kebudayaan dan Pendidikan; Teks Legislatif; dan Komisi Kepausan untuk Negara Kota Vatikan. 

Sebelum terpilih menjadi Sri Paus, ia menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Uskup dan presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin sejak 2023. 

Pada tahun 2015, Kardinal Prevost menjadi warga negara Peru yang dinaturalisasi sebagaimana dikonfirmasi oleh Catatan Sipil Nasional Peru.

Ia bertugas di Peru dari tahun 1985 hingga 1986 dan dari tahun 1988 hingga 1998 sebagai pastor paroki, pejabat keuskupan, guru seminari, dan administrator. Ia diangkat menjadi kardinal pada tahun 2023.

Pada tahun 2023, Paus Fransiskus mengangkat Prevost sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup, sebuah peran penting yang telah mengangkat profilnya sebagai calon paus yang potensial.  Namun dia bukan kandidat yang diunggulkan. Namanya tak banyak disebut dalam pemberitaan media.

 Ia telah diumumkan sebagai Paus baru, dengan memilih nama kepausan Leo XIV. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved