Konklaf 2025
Pidato Pertama Paus Leo XIV: Marilah Kita Melangkah Bersama Menuju Tanah Air Sejati
Sri Paus juga menyampaikan pesan bahwa damai berasal dari Allah, Allah yang mengasihi kita semua tanpa syarat dan tanpa batas.
POS-KUPANG.COM, VATIKAN - Paus Leo XIV mengajak seluruh umat Katolik melangkah bersama menuju tanah air sejati.
Sri Paus juga menyampaikan pesan bahwa damai berasal dari Allah, Allah yang mengasihi kita semua tanpa syarat dan tanpa batas.
Demikian kata-kata pertama Robert Prevost alias Paus Leo XIV ketika diperkenalkan kepada para umat Katolik dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025) malam.
Kardinal Robert Prevost terpilih sebagai paus ke-267 setelah konklaf berlangsung tiga putaran, dan menjadi pemimpin Gereja Katolik Sedunia pertama dari Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Vatican News, berikut adalah isi pidato pertama Paus Leo XIV.
Damai menyertai kalian semua! Saudara-saudari terkasih, inilah salam pertama yang diucapkan kebangkitan Kristus—yang rela memberikan nyawa-Nya demi umat Allah.
Saya pun ingin salam damai ini masuk ke dalam hati kalian, menjangkau keluarga kalian, siapa pun di mana pun berada, dan semua bangsa di seluruh penjuru dunia: Damai menyertai kalian!
Inilah damai dari Kristus yang bangkit—damai yang rendah hati, dan yang terpelihara.
Damai ini berasal dari Allah, Allah yang mengasihi kita semua tanpa syarat dan tanpa batas.
Mari kita simpan baik-baik suara Paus Fransiskus dalam benak kita—lemah lembut, tetapi selalu penuh keberanian—saat ia memberkati Roma dan dunia di pagi hari Paskah itu.
Izinkan saya meneruskan berkat itu. Allah mengasihi kita semua. Kejahatan tidak akan menang.
Kita semua ada dalam genggaman tangan-Nya. Tanpa rasa takut, kita melangkah maju bersama—bergandengan tangan dengan Allah dan sesama.
Kita adalah murid-murid Kristus. Kristus berjalan di depan kita. Dunia membutuhkan terang-Nya. Umat manusia merindukan kehadiran-Nya sebagai jembatan menuju Allah dan kasih-Nya.
Kita dipanggil untuk ikut membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan, agar semua orang bisa menjadi satu, hidup dalam damai.
Terima kasih juga kepada para kardinal yang telah memercayakan tugas ini kepada saya sebagai Penerus Santo Petrus, untuk berjalan bersama kalian semua dalam satu Gereja yang bersatu, yang terus mencari kedamaian dan keadilan, bekerja bersama sebagai laki-laki dan perempuan yang setia kepada Kristus, tanpa rasa takut, memberitakan Injil, dan menjadi pewarta kabar baik.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.