Konklaf 2025

5 Kardinal Calon Terkuat Paus Baru, Konklaf Hari Ini Mulai Pukul 15.00 WIB

Proses pemilihan Paus baru atau konklaf akan berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (7/5/2025).

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.com/HO-FILIPPO MONTEFORTE
KARDINAL - Para kardinal menghadiri misa Novemdiale keenam di Basilika Santo Petrus dengan patung Santo Petrus di latar belakang, setelah kematian Paus dan menjelang konklaf (pemilihan paus baru), di Vatikan, pada 7 Mei 2025. 

Ia memiliki kedekatan dengan Paus Fransiskus sehingga digadang-gadang siap untuk meneruskan kepemimpinan pendahulunya. 

Zuppi pernah diangkat menjadi Uskup Agung Bologna, Italia oleh Paus Fransiskus pada 2015. Jabatan yang diemban Zuppi menjadi salah satu posisi paling berpengaruh di Italia.

Setelah itu, Zuppi ditunjuk sebagai Presiden Konfederasi Uskup pada 2022.

Paus Fransiskus kemudian memberikan tugas baru kepada Zuppi kepada utusan perdamaian untuk urusan Ukraina pada 2023.

2. Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin (70 tahun)

Media-media di Italia menggambarkan Parolin sebagai pewaris Paus Fransiskus.

Sepanjang hidupnya, ia dikenal sebagai seorang diplomat kawakan untuk Vatikan dan pernah bertugas di Venezuela, Nigeria, dan Meksiko. 

Ia juga dipandang sebagai seorang moderat yang bijaksana seperti Paus Fransiskus yang berfokus pada demokrasi, HAM, dan kemanusiaan.

3. Kardinal Robert Francis Prevost (69 tahun)

Sepanjang sejarah Vatikan, belum pernah ada Paus yang berasal dari Amerika. Meski begitu, nama Prevost dipertimbangkan sebagai salah satu Paus yang baru.

Pasalnya, Prevost menjabat sebagai kepala kelompok penasihat utama Fransiskus dalam memilih Uskup baru. Posisi tersebut memberikan Prevost keuntungan karena namanya dikenal luas.

Prevost juga bertugas sebagai misionaris di Peru di awal perjalanannya sebagai imam sebelum pindah ke posisi kepemimpinan di Vatikan.

4. Mantan Uskup Agung Filipina Kardinal Luis Antonio Gokim Tagle (69 tahun)

Tagle juga masuk bursa Paus yang baru setelah ia dipandang sebagai “bintang” yang sedang naik daun di Gereja Katolik.

Hal itu terjadi sejak pengangkatannya pada 1997 dalam kelompok teolog Katolik terpilih yang memberikan bimbingan kepada para pemimpin gereja mengenai pertanyaan-pertanyaan teologis utama. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved