Editorial Pos Kupang
EDITORIAL: Imigran China Menuju ke Australia
Wilayah NTT yang strategis yaitu dekat dengan Benua Australia menjadi titik transit bagi para imigran ilegal berkedok pencari suaka
Penulis: Alfred Dama | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang strategis yaitu dekat dengan Benua Australia menjadi titik transit bagi para imigran ilegal berkedok pencari suaka.
Perairan Pulau Rote Ndao merupakan jalur klasik imigran yang mendambakan kehidupan baru di negeri Kanguru.
Bila selama ini yang lazim terdampar di wilayah NTT adalah imigran asal Timur Tengah dan Asia Tengah, kini muncul pendatang baru yaitu imigran asal China.
Sebagaimana diwartakan Pos Kupang, enam orang imigran asal China terdampar dan diamankan pihak berwenang di Pelabuhan Rakyat Oebou, Desa Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao sekira pukul 09.00 Wita pada hari Minggu 4 Mei 2025.
Enam imigran China itu terdiri lima orang laki-laki dan satu orang perempuan. Mereka ditangkap bersama kelima awak kapal asal Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut pengakuan nahkoda kapal, Sarisi, dirinya bersama Saen, Terling, Oses dan Karno membawa keenam imigran China tersebut dari Pelabuhan Rakyat Desa Torokeku, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Saat ditangkap, jelas dia, kapal yang dibawanya sudah masuk wilayah Australia, tinggal 24 mil laut lagi sampai ke daratan.

Penangkapan imigran asal China cukup mengagetkan public Flobamora lantaran yang biasanya nekat menuju Australia lewat perairan Rote Ndao selama ini adalah imigran asal Afganistan, Pakistan, Palestina, Irak, Iran, Suriah, dan Bangladesh.
Masuknya imigran asal China memberi bukti bahwa NTT tetap menjadi lokasi favorit untuk mencoba peruntungan menuju Australia.
Kehadiran imigran asal negeri tirai bambu tersebut juga mengingatkan aparat berwenang di Nusa Tenggara Timur terutama kepolisian dan imigrasi agar waspada.
Sebab bukan mustahil enam orang yang ditangkap merupakan gelombang pembuka dari ribuan imigran China yang akan masuk ke NTT dengan tujuan Australia.
Semua pihak harus waspada termasuk memberi edukasi kepada nelayan lokal di NTT agar tidak mudah tergiur untuk menyewakan kapal bahkan jasanya membawa imigran menuju ke negara Australia.
Sejak lama pemerintah Australia sangat ketat menegakkan aturan terkait imigran. Australia tidak mudah menerima kedatangan para imigran dari Asia termasuk dari China.
Jangan terjadi lagi ABK atau nelayan asal NTT ditangkap aparat keamanan Australia dan diproses hukum di negara tersebut karena membawa imigran ilegal.
Jika masih terulang hal ini memberi citra buruk bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.