Provinsi NTT
BI NTT Bersama Pemerintah Daerah Sinergi Perkuat Ketahanan Pangan di Rote Ndao
Nilai kredit di sektor pertanian yang menyerap mayoritas tenaga kerja dan menjadi sektor primer di NTT,
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Sipri Seko

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bersama Pemerintah Daerah sinergi dalam memperkuat ketahanan pangan di Rote Ndao.
Dalam keterangan yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Selasa (6/5/2025), sebagai bukti nyata sinergi seluruh pihak dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dilakukan panen raya di Kabupaten Rote Ndao.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mengatakan, diperlukan dorongan terhadap sektor pertanian sebagai kontributor utama perekonomian NTT.
“Total nilai kredit pembiayaan yang disalurkan ke Provinsi NTT mencapai Rp 55 triliun, namun nilai kredit di sektor pertanian yang menyerap mayoritas tenaga kerja dan menjadi sektor primer di NTT, termasuk Kabupaten Rote Ndao, hanya di kisaran Rp 3 triliun atau kurang dari 10 persen,” kata Agus.
Menurut Agus, hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan optimalisasi potensi dari Kabupaten Rote Ndao melalui penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sampai dengan tata kelola dan proses bisnis kegiatan usaha.
Sementara itu, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menekankan perlunya dukungan dari masyarakat untuk mengkonsumsi produk asli NTT guna mengurangi ketergantungan produk dari provinsi lain.
Anggota Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan mengatakan, sejarah Provinsi NTT dimulai bersamaan dengan Provinsi Bali dan NTB. Apabila Provinsi Bali berfokus pada pariwisata dan NTB dengan pertambangan, maka NTT berfokus pada Pertanian.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Provinsi NTT, khususnya Kab. Rote Ndao, menjadi salah satu sumber pangan Indonesia. Tentunya atas dukungan dan kerjasama seluruh masyarakat,” kata Ahmad Yohan.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Samuel Pandie menyebut, GMIT siap berkontribusi menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Mengingat Gereja dan Pemerintah merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan,” ujar Pdt. Samuel Pandie.
Untuk diketahui, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena memimpin secara langsung kegiatan panen raya komoditas padi pada lahan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Desa Oenitas, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao.
Kegiatan ini merupakan bukti nyata dari hasil koordinasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dari tingkat Provinsi sampai dengan Kabupaten di NTT.
Turut hadir dalam kegiatan itu, anggota Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati, Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, dan Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Samuel Pandie. (mey)
Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS
Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT
Bank Indonesia
Kepala Bank Indonesia
Bupati Rote Ndao
Agus Sistyo Widjajati
Paulus Henuk
Ketua Majelis Sinode GMIT
Semuel Pandie
Ahmad Yohan
Gubernur NTT Melki Laka Lena
Menteri Trenggono Dijuluki Pangeran Laut oleh Orang Rote |
![]() |
---|
Seleksi PPAN dan PPAP NTT 2025, Peluang Pemuda untuk Go Internasional |
![]() |
---|
Dompet Dhuafa NTT Luncurkan Promo Spesial Jelang Idul Adha |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah PeSONas 2026: Gubernur Dukung Penuh, SOIna NTT Matangkan Persiapan Laporan |
![]() |
---|
OJK Umumkan Hasil SNLIK Tahun 2025 Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.