Nasional Terkini

Transisi Energi Flores, Ahli Geothermal: Lebih Murah dan Bermanfaat

Potensi geothermal di Flores merupakan pilihan utama dalam upaya transisi energi dari PPLTD ke PLTP yang jauh lebih murah dan ramah lingkungan.

pos kupang/ho
Potensi geothermal di Flores merupakan pilihan utama dalam upaya transisi energi dari PPLTD ke PLTP yang jauh lebih murah dan ramah lingkungan. 

Aktivitas eksplorasi geothermal dilakukan dengan memanfaatkan energi panas bumi yang terbarukan, bukan mengeksploitasi sumber daya alam terbatas.

Dengan demikian, kelestarian lingkungan tetap terjaga dan kesejahteraan dapat dicapai.

Baca juga: LIPSUS: Bertemu 1,5 Jam Megawati Beri Wejangan ke Prabowo Terkait Situasi Ekonomi Global

"Pasti akan muncul manifestasi seperti lubang uap panas, lumpur, suara gemuruh dan bau belerang. Ini perlu diperhatikan dan dikelolah agar bisa dijaga keselamatan dan bahkan bisa saja menjadi tempat wisata, pemanas atau pengering hasil pertanian dan pembangkit listrik," kata Pri Utami.

Asap atau uap yang keluar dari manifestasi, kata Pri Utami, merupakan gejala alami dari aktivitas bawah permukaan bumi dan tidak serta-merta disebabkan oleh pengembangan geothermal, seperti yang terjadi di Kawah Sikidang, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) ketika memimpin langsung rapat pemulihan sistem kelistrikan Bali di PLTDG Pesanggaran pada Sabtu pagi (3/5).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) ketika memimpin langsung rapat pemulihan sistem kelistrikan Bali di PLTDG Pesanggaran pada Sabtu pagi (3/5). (POS-KUPANG.COM/HO-PLN)

Nama Sikidang berasal dari "kidang" atau "kijang". Nama ini digunakan berdasarkan letak kawah utama yang berpindah-pindah layaknya kijang yang senang melompat ke sana kemari.

"Seperti di Kawah Sikidang, Dieng, manifestasi itu berpindah-pindah bahkan sejak sebelum adanya kegiatan pengeboran. ini sudah terjadi bahkan sebelum kita lahir," ujar Pri Utami.

Baca juga: LIPSUS: Tidak Ada Dokter Anastesi  Ibu dan Anak Meninggal  di IGD Tc Hilers Maumere 

Meneruskan pernyataan Ali Ashat dan Pri Utami, General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Yasir, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendekatan humanis kepada masyarakat lokal agar masyarakat semakin memahami pentingnya transisi energi.

PLN, kata GM Yasir, terus mempererat sinergi dengan masyarakat lokal melalui sejumlah program sosialisasi, mulai dari free, prior and informed consent (FPIC) hingga tabe gendang yang merupakan tradisi masyarakat lokal.

"PLN merangkul dan siap berdialog dengan seluruh kalangan masyarakat, mulai dari tua gendang, tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok tani, hingga pemilik lahan, demi mewujudkan kemandirian energi di Flores," ucap GM Yasir. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved