NTT Terkini

Wagub NTT Johni Asadoma Minta GMIT Rehobot Bakunase Bantu Pemberdayaan Jemaat

Hadiri perayaan ibadah HUT ke-70, Wagub NTT Johni Asadoma Minta GMIT Rehobot Bakunase Bantu Pemberdayaan Jemaat

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
PEMBERDAYAAN UMAT - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma bersama Istrinya saat menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 70 GMIT Rehobot Kelurahan Bakunase Kota Kupang. Minggu, (4/5/2025).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma meminta GMIT Rehobot di Bakunase Kota Kupang agar membantu Pemberdayaan Jemaat

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri perayaan ibadah HUT ke-70 GMIT Rehobot Bakunase dengan tema Memperkokoh Persekutuan Kasih, Minggu (4/5/2025). 

Mantan Kapolda NTT itu menyebut usia 70 tahun GMIT Rehobot bukan umur yang muda.

Dia memuji kemegahan dari bangunan gereja ini yang terlihat mampu menampung jemaat yang cukup banyak ini. 

Baca juga: Wagub NTT Johni Asadoma  Harap Pengurus TIDAR NTT jadi Pelopor Perubahan dan Bangun Masyarakat

Johni Asadoma bercerita dirinya sempat mengunjungi gereja mula-mula di salah satu daerah di Turki. Dia berkata, gereja di tempat itu berada di sisi bebatuan dengan berbagai kekurangan. 

Dalam perjalanan, dengan pertambahan jemaat dan semangat mereka kemudian membangun gereja itu. Pembangunan itu cukup memakan waktu. 

Purnawirawan Polri itu kemudian mengungkit mengenai pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan potensi pendapatan. Salah satu gereja, kata dia, mengelola parkiran dengan pendapatan yang cukup banyak. 

"Saya berharap gereja Rehobot ini menjadi motor penggerak ekonomi di NTT. Bakunase ini salah satu daerah yang subur di Kota Kupang," katanya. 

Inovasi dan terobosan perlu dibangun oleh gereja Rehobot untuk membantu masyarakat atau jemaat setempat. Potensi yang ada, bisa digerakkan oleh gereja untuk kesejahteraan jemaat. 

Baca juga: Istri Gubernur dan Wagub NTT Undang Aktivis Perempuan Bahas Pelecehan Seksual dan TPPO

Dia berkata, program pemerintah saat ini adalah Satu Produk Satu Desa. Bila ini dikerjakan dengan baik maka, pemerintah akan melakukan subsidi untuk membantu pelaksanaannya. 

"Ini tantangan agar jemaat Rehobot bisa memanfaatkan potensi yang ada, apakah itu kelapa, pisang dan sebagainya," katanya.

Dia mencontohkan beberapa negara yang menjadi pengekspor utama dari kelapa dan pisang. Hal ini bisa ditiru dengan berbagai potensi lokal yang tidak kalah bagusnya. 

Apalagi, guncangan ekonomi dunia. Tentu ini akan ikut mengganggu semua kehidupan. Untuk itu, perlu adanya upaya dari dalam negara, daerah agar bisa mandiri secara pangan dan lainnya agar tidak lagi bergantung pada negara lain. 

"Potensi kita yang subur ini jangan kita sia-siakan," kata dia. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved